SURABAYA – Aksi solidaritas peduli terhadap ribuan Muslim Rohingya yang jadi korban pembantaian militer Myanmar dilakukan Seniman Surabaya, Taufiq Monyong. Taufik melakukan aksi solidaritas di depan Gedung Negara Grahadi, tepatnya di Taman Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (4/9).
Pantauan di lokasi, seniman nyentrik ini melakukan teaterikal seorang diri. Sesekali pria yang akrab disapa Monyong ini menggambarkan pembantaian ratusan korban jiwa.
Monyong mengenakan kostum ala pocong dan darah segar yang terus menetes keluar dari wajah hingga ke tubuh.
“Saya ingin menunjukkan betapa kejinya pembantaian itu. Ini gambaran dari kekejian pembantaian atas Muslim Rohingya yang menelan banyak korban jiwa. Hak-hak mereka dirampas oleh militer Myanmar yang tak punya hati nurani,” tegas Monyong usai melakukan teaterikal.
Aksi tunggal yang dilakukan seniman ‘gondrong’ ini, diawali dengan lantunan suara adzan dan dilanjutkan doa untuk korban dan keluarga.
“Ya Allah, berikan perlindungan terhadap Muslim Rohingya yang saat ini tertimpa musibah atas kekejian militer Myanmar. Berikanlah tempat terindah untuk korban dan berikan ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan,” doa yang dipanjatkan Monyong.
Monyong juga berharap pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan penyelamatan terhadap pengungsi dan melakukan diplomasi untuk segera membantu Muslim Rohingya.
“Saya mengutuk keras tragedi saudara-saudara kita etnis Rohingya di Myanmar. Saya juga berharap kejahatan kemanusiaan ini segera dihentikan. Pemerintah harus segera mengambil tindakan dengan menyelamatkan pengungsi dan melakukan diplomasi agar konflik geopolitik di Myanmar segera berakhir,” pungkas Monyong yang juga Ketua Dewan Kesenian Surabaya ini. (Amal/Hrn)