SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Partai Amanat Nasional (PAN) berisyarat bakal merapat ke Khofifah. Itu artinya, rencana Gerindra membentuk poros tengah di Pilgub Jawa Timur 2018 gagal.
Ada tiga partai politik (parpol) yang tergabung dalam poros tengah, yaitu Gerindra (13 kursi), PAN (7 kursi), dan PKS (6 kursi). Jumlah kursi itu melebihi syarat minimal untuk mengusung kandidat di Pilgub Jatim, yakni 20 kursi.
Namun, poros tengah tampaknya sulit terwujud jika PAN merapat ke salah satu kandidat. Sebab, jumlah kursi Gerindra dan PKS belum mencukupi untuk mengusung kandidat sendiri, yakni hanya 19 kursi.
“Besok pagi kita akan ikut mendaftarkan kandidat ke KPU Jatim,” kata Bendahara DPW PAN Jatim, Agus Maimun, dikonfirmasi, Selasa (9/1).
Pasangan cagub/cawagub Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak bakal mendaftar ke KPU Jatim sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (10/1). Sore harinya akan disusul oleh cagub Saifullah Yusuf bersama pasangan barunya.
Menurut Agus, sikap partainya ini diambil setelah dua nama yang diajukan ke Saifullah Yusuf sebagai cawagub pengganti Abdullah Azwar Anas gagal.
“Hasil kesepakatan partai di poros tengah, ketika nama-nama yang kita ajukan ke Gus Ipul tidak ada titik temu, maka sikap selanjutnya dikembalikan ke masing-masing partai,” ujarnya.
Senada juga disampaikan Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Hendro Tri Subiyantoro. Dia menyatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Gus Ipul terkait nama-nama yang disodorkan partai di poros emas.
Namun, kata Hendro, ketika nama yang diajukan ditolak oleh Gus Ipul, maka Partai Gerindra sudah mempersiapkan dua opsi lainnnya.
“Yakni tetap mengupayakan mengusung pasangan calon (paslon) sendiri bersama-sama PAN dan PKS. Kedua, memilih abstain di Pilgub Jatim,” ujarnya. (Amal/SU05)
Pengekor selamanya di belakang. Pengekor bukan watak pejuang petarung. Sayang mental cuma segitu.