BATAM, SERUJI.CO.ID – Ratusan Warga Kota Batam Kepulauan Riau yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat berunjuk rasa memprotes kebijakan Presiden Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
“Kami melakukan aksi untuk memprotes kebijakan AS terkait pengakuan terhadap Israel dengan dipindahkan Ibu Kota ke Yerusalem,” kata koordinator aksi dari PKS Batam, Raden Hari Tjahyono di Batam, Kepri, Ahad (10/12).
Menurut dia, kebijakan AS itu menyalahi aturan internasional dan akan membuat ketegangan di Timur Tengah, juga negara lain seperti Indonesia.
Ia mengatakan isu Palestina amat sensitif di Indonesia yang mayoritas muslim. Sehingga kebijakan yang merugikan rakyat Palestina itu dipastikan juga menyakiti warga Indonesia.
“Karenanya, PKS kemudian berkoordinasi dengan ormas yang ada, untuk berunjuk rasa menyampaikan sikap, bahwa kami membela perjuangan rakyat Palestina, dan meminta AS membatalkan kebijakannya,” kata Raden.
Ia mengapresiasi sikap yang ditunjukan Presiden Jokowi yang langsung memprotes kebijakan Presiden Trump.
Namun, pihaknya menuntut agar Presiden Jokowi lebih tegas lagi dengan ikut membantu warga Palestina.
Dalam aksi yang juga diikuti perwakilan NU, Muhammadiyah, dan FPI itu, para aktivis juga mengumpulkan dana yang akan diserahkan kepada Komisi Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP).
“Kami juga menggalang dana. Kalau di PKS ini sudah berkala, dan sekarang kami mengajak ormas lain menggalang dana yang akan disampaikan ke KNRP yang biasa mengurus,” kata dia.
Sementara itu, koordinator aksi lainnya, Warya Burhanuddin mengatakan unjuk rasa itu untuk mengecam sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memihak kepada Israel.
“Apa yang sudah di sampaikan Trump menjadi sentimen negatif yang bisa mempengaruhi perdamaian dunia,” kata Warya dalam orasinya.
Warya meminta Pemerintah Indonesia terus menyerukan perdamaian dan penolakan terhadap penetapan Yerusalem sebagai ibu Kota Israel.
“Apa yang sudah di lakukan pemerintah sudah tepat dan cepat merespon apa yang terjadi pada nasib saudara kita di Palestina. Kami minta pemerintah tidak henti memperjuangkan dan berperan aktif dalam perdamaian di Palestina,” kata dia. (Ant/SU02)