JAKARTA – Penyidik Polda Metro Jaya menyebutkan para terduga upaya makar membutuhkan dana sekitar Rp 3 miliar guna menjalankan rangkaian aksi menggulingkan pemerintah yang sah.
“Kita dalami dengan dana Rp 3 miliar pemerintah bisa jatuh,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Senin (3/4), sebagaimana dilansir Antara.
Argo menyampaikan bahwa dalam sebuah pertemuan yang dihadiri Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath membahas soal anggaran untuk revolusi tersebut.
“Namun Polisi belum dapat memastikan sumber dana untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah tersebut,” katanya.
Berdasarkan penyelidikan Polisi, para tersangka makar akan menggulirkan aksi revolusi dengan jalan menduduki gedung DPR/MPR RI secara paksa usai Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada tanggal 19 April 2017 mendatang.
Dijelaskan Argo terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilakukan sebelum menggelar aksi revolusi setelah Pilkda DKI Jakarta putaran kedua. Aksi 30 Maret 2017 melibatkan unsur mahasiswa dan 31 Maret 2017 mengerahkan organisasi masyarakat (Ormas) guna berunjuk rasa sebagai pemanasan.
Sebagaimana diketahui Polda Metro Jaya menangkap lima orang terkait dugaan pemufakatan jahat pada hari Jumat 31 Maret dinihari, menjelang pelaksanaan Aksi 313. Kelima orang tersebut adalah pimpinan dari aksi 313, yaitu Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath, Zainudin Arsyad, Irwansrah, Veddrik Nugraha alias Dikho dan Marad Fachri Said alias Andre.
Para tersangka dikenakan Pasal 107 KUHP juncto Pasal 110 KUHP tentang pemufakatan makar, tersangka Veddrik dan Marad juga dijerat Pasal 16 UU Nomor 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
EDITOR: Harun S
cuma polisi Indonesia yg bs bikin skenario paling canggih,,Fitnah Ulama apa gak takut gak bs cium bau surga pak
Lemah kali Pemerintah bisa digulingkan hanya dengan 3 M.
Satu Ekor Koruptor saja sudah bisa menggulingkan Pemerintahan…
Mencari sebab serta mencari alasan
Supaya tercapai hasratmuuuu
Kok sedikit ya? Pdhl bikin simpang semanggi aja butuh ratusan milyar lho
Ngawur..