1. Kasus Papa Minta Saham

Setya Novanto diduga terlibat pemufakatan jahat dalam rangka divestasi saham Freeport. Pembicaraan yang diduga pemufakatan jahat tersebut sempat direkam oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, saat bertemu dengan Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid pada 8 Juni 2015. Rekaman tersebut jatuh ketangan Menteri ESDM kala itu, Sudirman Said, dan dibawa ke Badan Kehormatan DPR (MKD) tanggal 16 November 2015.
Kasus ini menggemparkan Indonesia, dan muncullah istilah “Papa minta Saham”. Setnov disidang di MKD, dan mengundurkan diri ditengah sidang yang masih berlangsung. Namun kasus tersebut raib begitu saja, tidak berlanjut ke ranah hukum. Sementara Sudirman Said malah kemudian terpental dari kursi Menteri kebinet Jokowi, dan nasib Novanto tetap baik dengan kembali menduduki kursi ketua DPR RI.
Tentu saja lolos, kalo nggak lolos bisa malu Negara ini… Seisi gedung gedung dpr jadi tersangka semua. Mungkin sang hakim tidak ingin Negara ini jadi bahan ejekan Negara tetangga.
Wung kroni nya si Nganu…. ya pasti bisa lolos
Innalilahiwainnailaihirojiun……turut berduka cita atas matinya hukum peradilan dan matinya hati nurani seorang hakim….semoga mendapat balasan PERIH di akhirat kelak….amiin Yra….