MENU

Kirim Bantuan ke Rohingya di Myanmar, Pekerja Sosial Hadapi Rintangan Berat

SITTWE – Lembaga-lembaga bantuan yang berusaha keras untuk mencapai ratusan ribu Muslim Rohingya yang terlantar akibat kekerasan di bagian barat laut Myanmar menghadapi permusuhan dari kaum umat Budha etnis Rakhine.

Kaum umat Budha etnis Rakhine menuduh PBB dan kelompok-kelompok bantuan asing hanya membantu kaum Muslim.

Sejauh ini, pemerintah Myanmar hanya memberikan akses kepada organisasi Palang Merah ke kawasan itu. Namun, PBB menangguhkan kegiatannya dan mengevakuasi stafnya setelah pemerintah menyatakan pihaknya telah mendukung aksi menumpas pemberontakan Rohingya.

Palang Merah yang sudah menghadapi cuaca buruk, lapangan yang sulit, dan birokrasi yang berbelit-belit juga harus mengatasi massa yang marah. Massa itu yakin lembaga-lembaga bantuan asing telah menafikan penderitaan kaum Buddha Rakhine di negara bagian termiskin Myanmar itu.

Pada Rabu sekelompok massa di Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine, berusaha memblok sebuah kapal yang membawa bantuan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) ke wilayah utara, tempat serangan-serangan oleh militan Rohingya pada 25 Agustus mendorong para jenderal Myanmar memerintahkan serangan kontra pemberontakan.

Massa itu dipersenjatai dengan pentungan, pisau dan bom-bom bensin dan hanya bubar setelah polisi melepaskan peluru-peluru karet.

Empat hari sebelumnya sebuah truk Palang Merah Myanmar dihentikan dan digeledah oleh warga Rakhine di Sittwe.

“Dengan ketegangan yang meningkat di negara bagian Rakhine, staf kemanusiaan dan kontraktor pribadi menghadapi tantangan-tantangan serius dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas penyelamatan hidup,” kata Pierre Peron, juru bicara kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Myanmar.

Dalam sebulan terakhir, 420.000 orang Rohingya telah menyelamatkan diri ke negara tetangga Bangladesh untuk menghindari apa yang Ketua HAM PBB sebutkan sebagai pembersihan etnis.

Kelompok-kelompok bantuan asing sekarang membantu Bangladesh mengatasi bencana kemanusiaan. (Reuters/Ant/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER