JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak memberikan izin mantan Anggota Komisi II DPR Miryam S Haryani untuk memenuhi panggilan panitia khusus (pansus) hak angket KPK, Senin (19/6). Penolakan tersebut disampaikan KPK melalui surat resmi.
Surat resmi dari KPK, tertanggal 19 Juni 2017 yang ditandatangani Ketua KPK Agus Rahardjo, disampaikan kepada pansus dan dibacakan oleh Wakil Ketua Pansus KPK Taufiqulhadi.
“Bahwa sesuai permintaan DPR kepada KPK untuk menghadirkan saudari Miryam S Haryani guna mengklarifikasi surat saudari Miryam S Haryani, maka KPK tidak dapat memenuhi permintaan tersebut,” kata Taufiqulhadi mulai membacakan surat dari KPK dalam rapat pansus angket KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/6).
Dalam rapat tersebut, melalui surat, KPK memaparkan sejumlah alasan mengapa Miryam tak diberi izin.
Alasan tersebut di antaranya berdasarkan ekspos yang dilakukan Penyidik KPK terhadap perkara Miryam, surat permintaan menghadirkan Miryam hanya ditandatangani wakil ketua DPR, bukan ketua pansus angket, serta Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK.
“Berdarkan Pasal 3 UU 30/2002 tentang KPK, KPK adalah lembaga negara yang dalam menjalankan tugas dan wewenang bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun yang kemudian dalam penjelasan Pasal 3 disebutkan bahwa ketentuan yang dimaksud adalah kekuatan yang dapat memengaruhi tugas dan wewenang KPK,” ucap Taufiqulhadi membacakan surat dari KPK.
Di samping itu, KPK berpendapat upaya untuk menghadirkan Miryam dapat dikualifikasikan sebagai tindakan yang mencegah, merintangi atau menggagalkan secara langsung maupun tidak langsung proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan.
“Berdasarkan Pasal 21 UU 31/1999 jo UU 20/2001 dan tersangka Miryam S Haryani sedang menjadi tahanan KPK,” tutur Politisi Partai Nasdem itu.
KPK juga mengaku belum menerima pemberitahuan tetang materi substansi yang akan menjadi objek pemeriksaan oleh pansus angket.
Dengan adanya surat tersebut, pansus berencana melakukan pemanggilan kedua.
“Kita memanggil kembali saudara Miryam S Haryani. Mengenai waktunya kita rapatkan kembali,” kata Wakil Ketua Pansus Angket KPK Dossy Iskandar selaku pimpinan rapat.
Ketua KPK Agus Rahardjo sebelumnya mengatakan, semua pihak bisa mendengarkan keterangan Miryam di persidangan. Kasus Miryam akan segera disidangkan.
Sebelumnya, Pansus angket ini muncul pasca pengusutan kasus dugaan korupsi KTP-el yang ditangani KPK. Sejumlah anggota DPR disebut menerima aliran dana proyek tersebut.
Berdasarkan pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan, Miryam mengaku ditekan oleh lima anggota Komisi III DPR saat diperiksa KPK terkait kasus KTP-el.
Kelima nama anggota Komisi III yang disebut Novel menekan Miryam ialah Bambang Soesatyo, Desmond Junaidi Mahesa, Sarifuddin Sudding, Aziz Syamsuddin, dan Masinton Pasaribu.
Lima anggota DPR itu kemudian membantah. Maka kemudian digulirkanlah penggunaan hak angket DPR. (IwanY)
Dulu cicak vs buaya
Cicak skrng jd komodo…kebal