MENU

Embrio “Perpecahan” Golkar dalam Pilkada DKI Putaran Kedua

JAKARTA- Betulkah ada tanda-tanda Golkar akan “terpecah dua” dalam Pilkada Putaran Kedua.  Sejumlah pertanyaan muncul karena beberapa adegan politik minggu ini, menunjukkan  gejala itu.

Sikap Titiek Soeharto, pengurus DPP Golkar dan anggota DPR-RI secara terang-terangan menunjukkan mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017, berlawanan dengan sikap Golkar. Padahal masyarakat tahu, Titiek punya “gerbong” yang tidak bisa diremehkan.

Melihat sdegan politik ini peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fachry Ali mengingatkan PDIP untuk mewaspadai strategi politik Partai Golkar di Pilgub DKI, meskipun saat ini secara resmi berkoalisi mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

“PDIP partai terbesar, tetapi selalu dikalahkan oleh Golkar yang secara politik sangat terlatih,” ujar Fachry dalam acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Di samping itu, sesuai ideologi partainya, PDIP diniliai identik dengan partai wong cilik. Sementara, Partai Golkar selama ini terkesan merangkul golongan elit sebagai bagian politiknya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto tampaknya marah setelah mengetahui langkah politik Titiek. Ketua DPR itu akan meminta penjelasan dari Titiek Soeharto mengenai pertemuannya dengan paslon nomor urut tiga tersebut.

“Ya ini saya sudah minta ketua partai dan organisaai untuk menindaklanjuti karena kita ada AD/ART dan ada aturan,” kata Novanto di Jakarta.

EDITOR:  Yus Arza/Harun S

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

11 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER