BANDUNG, SERUJI.CO.ID – Kader Partai Keadilan Sejahtera yang juga istri Gubernur Jawa Barat, Netty Heryawan menyebutkan bisa saja PKS dan PDI Perjuangan berkoalisi pada Pilgub Jawa Barat 2018 dan apabila koalisi terwujud bisa diberi nama Koalisi Nasionalis-Religius.
“Saya kira kalau PKS dan PDI Perjuangan berkoalisi, saya akan ada di dalamnya, meskipun bukan saya kader yang diusung, namun saya terus membantu,” kata Netty Heryawan, usai menghadiri peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diadakan PDI Perjuangan, di Bandung, Sabtu (28/10).
Menurut dia, koalisi antara PDIP dan PKS pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 mungkin terjadi, seperti halnya yang terjadi di Sulawesi Selatan.
Saat menghadiri acara tersebut, Netty sempat mendapatkan pujian dari Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Tb Hasanuddin karena berkerudung merah.
Menyikapi pujian tersebut, Netty menjelaskan, “Warna kerudung saya sebagai wujud apresiasi PDIP yang masih menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh.”
Ia juga mengapresiasi PDIP yang mengundang dan membuka komunikasi kepada PKS serta mengundang dirinya pada acara tersebut.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanuddin menuturkan, PDIP dan PKS mungkin saja bisa berkoalisi pada Pilgub Jawa Barat 2018.
Ia menegaskan selama ini PDI Perjuangan senantiasa menjaga komunikasi dengan sejumlah partai politik terkait Pilgub Jawa Barat 2018 termasuk dengan PKS.
“Ya, saya dengan siapa saja, dengan Gerindra pun juga komunikasi, dengan Demokrat karena ketua DPD-nya pak Iwan sahabat saya termasuk dengan PAN,” kata dia lagi.
Sinyal menguatnya komunikasi antara PKS dengan PDI Perjuangan terlihat saat Tubagus Hasanuddin memuji kehadiran kader PKS yang juga istri Gubernur Jawa Barat Netty Heryawan pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diadakan PDIP di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung.
“Di ruangan ini kita juga kedatangan tamu istimewa yakni Teh Netty Heryawan, beliau lebih cantik karena berkerudung merah, semoga ini awal dari segalanya,” ujar Tb Hasanuddin.
Menyikapi pujian yang diberikan kepada istri Gubernur Aher itu, Tubagus Hasanuddin memberikan penjelasan tersendiri.
“Saya sama pak Aher, sama bu Netty itu sahabat. Saya tinggal di Jakarta, beliau (Aher) waktu itu anggota DPRD di Jakarta juga dari Fraksi PKS dapilnya wilayah saya. Saya sejak dulu sudah bersahabat,” kata dia pula. (Ant/SU02).
Koalisi PKS – PDIP ,ini jgn sampai terjadi,tlg jaga perasaan umat,
Kl bner tjadi PKS bkl jilat ludah sendiri….
Hahaha….
Mbok ya jangan maksa gitu to ya, pdip itu atheis dan penjual negara kok dibilang nasionalis antum sedang tidur ya…
Jbakan batman u pks…
Koalisi PKS-PDIP disebut Nasionalis-Religius ? Sy banyak tak mengerti alur logika pemain politik ini. Bagi sy istilah nasuonalis utk PDIP itu adalah utk mengelabui, utk membodohi, utk kamuflase. Kenapa ? Lihat sejarah PDIP yg berasal dari berfusinya Partai Kristen Indonesia (Parkindo) + Partai Katolik + Partai Nasionalis. Jadi sesungguhnya PDIP ini adalah Partai Kafir Kristen. Sesungguhnya dia rumah politik bagi kaum Kristen, Yahudi, Hindu, Budha, Konghucu, Komunis, Ateis. Itulah sebabnya pengurus inti dominan kafir. Jika ada umat Islam yg bergabung, inilah salah satu kebodohan umat.
Jika berkoalisi dg PKS, sesungguhnya koalisi Kafir- Religius. Apa pantas ?
Dan kenapa dg PDIP walau masih sebatas wacana. Dlm sejarahnya PDIP anti Islam, sangat korup, tak punya visi bagi negara, maksiat dibela, raja curang, bla..bla…bla.
Apa sekarang begitu susah cari teman politik yg sedikit agak halal..??
Kadang2 org ini, mentang2 jadi tokoh, asal ngomong saja krn lidah tak bertulang. Tapi tidak mikir terlebih dahulu….