JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tidak lagi membocorkan kisi-kisi pertanyaan kepada kedua kandidat pasangan capres-cawapres pada pelaksanaan debat pilpres kedua yang akan digelar pada 17 Februari mendatang.
Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengatakan kebijakan tersebut diambil setelah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan debat perdana pada Kamis (17/1) lalu, yang dinilai tidak memuaskan harapan publik.
“Salah satu yang dievaluasi adalah terkait isu pemberitahuan abstraksi kisi-kisi soal kepada kandidat. KPU RI berupaya mengartikulasikan harapan publik, sehingga untuk debat berikutnya abstraksi soal yang dibuat panelis tidak diberitahukan kepada kandidat,” kata Wahyu dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/1).
Lebih lanjut Wahyu mengatakan dengan ditiadakannya pemberian bocoran kisi-kisi pertanyaan tersebut, diharapkan pelaksanaan debat pilpres dapat berjalan lebih baik dari debat perdana.
Baca juga: Paslon Sering Lihat Kertas Sontekan, Fahri: KPU Menipu Kita!
“Debat capres-cawapres perdana tampaknya belum sepenuhnya memenuhi harapan publik. Sebagai pelayan publik dalam bidang kepemiluan, KPU terbuka terhadap kritik dan saran dari masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, kebijakan KPU yang memberikan bocoran kisi-kisi pertanyaan debat kepada tim sukses kandidat mendapat penolakan dari sejumlah kelompok masyarakat, bahkan penolakan juga datang dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Wapres JK mengatakan pemberian kisi-kisi pertanyaan membuat ajang debat capres-cawapres lebih menyerupai bimbingan belajar bagi pelajar yang akan mengikuti ujian.
Untuk itu, JK menyarankan KPU untuk tidak memberikan bocoran soal kepada tim sukses masing-masing pasangan capres-cawapres di sisa pelaksanaan empat debat berikutnya.
Baca juga: KPU Akan Evaluasi Penyelenggaraan Debat Capres Perdana
“Jangan terlalu banyak bocoran soal. Bolehlah arahnya apa, tapi jangan terlalu (banyak bocoran) supaya lebih memberikan impact leadership,” kata Wapres JK usai menyaksikan nonton bareng debat capres di kediaman dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (17/1) malam.
Bocoran pertanyaan debat tersebut, menurut JK, tidak dapat menjadi tolok ukur kemampuan masing-masing peserta Pilpres 2019 dalam mengatasi persoalan terkini.
“Kalau (pertanyaan) itu dibuka duluan, berarti yang menjawab itu tim, padahal yang mau diuji adalah yang bersangkutan, pribadi. Jadi (menurut) saya sendiri kurang pas untuk pertanyaan (diberikan) dulu, nanti dirapatkan oleh tim demi tim. Nanti akhirnya yang pantas jadi wapres ya tim itu,” ujarnya.
Pelaksanaan debat pilpres kedua akan diikuti kedua capres, Jokowi dan Prabowo Subianto, pada 17 Februari di Hotel Sultan, dengan mengusung tema energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. (Ant/SU05)