SEMARANG, SERUJI.CO.ID –Â Ganjar Pranowo mempersilakan semua pihak untuk membaca kembali pernyataannya sejak awal terkait dengan dugaan penerimaan aliran dana pada kasus korupsi KTP-el.
“Anda silakan membaca ‘statement’ saya sejak dari awal,” kata Ganjar saat dikonfirmasi melalui telepon dari Semarang, Kamis (22/3) malam.
Dalam beberapa kesempatan, mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu selalu menyatakan tidak terlibat ataupun menerima aliran dana korupsi KTP-el seperti yang disebutkan sejumlah pihak pada persidangan kasus KTP-el.
Ganjar yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah juga menyatakan kesiapan dirinya mundur dari jabatan jika terbukti terlibat kasus korupsi KTP-el.
Lebih lanjut Ganjar meminta agar dibandingkan siapa saja yang pernah berbicara mengenai keterlibatan dirinya pada kasus korupsi KTP-el.
Selain itu, kata Ganjar, bandingkan juga dengan pengakuan saksi-saksi agar orang bisa tahu siapa sebenarnya yang berbohong.
“Dulu yang nuduh saya Nazarudin, katanya melihat saya dikasih uang, Nazarudin bilang saya dikasih (uang) Andi Narogong, sekarang yang ngomong Setnov yang kata orang, sekarang saya dibilang yang ngasih Oka atau Irvanto siapa itu, berarti orangnya beda tho? lha terus ‘sing bener sopo sak jane’,” ujarnya.
Kalau hanya mau menuduh atau mau berbohong, lanjut Ganjar, hati-hati dengan apa yang ada itu.
Seperti diwartakan, mantan Ketua DPR Setya Novanto mengakui keponakannya yang merupakan Direktur PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo merupakan kurir untuk membagi-bagikan “fee” dari proyek KTP-el kepada para anggota DPR.