MENU

ACT: Agenda Pemberdayaan Pengungsi Rohingya, Penting

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Organisasi kemanusiaan Indonesia Aksi Cepat Tanggap (ACT) menilai pemberdayaan pengungsi Rohingya di wilayah perbatasan Bangladesh penting untuk dilakukan agar mereka tidak bergantung pada bantuan.

“Kami serius menangani kemanusiaan, agenda pemberdayaan harus dilakukan, bukan sekadar bantuan sesaat,” ujar Presiden ACT Ahyudin di Jakarta, Rabu (27/9).

Ahyudin berpendapat malapetaka terjadi jika pengungsi Rohingya selama puluhan tahun hanya bergantung pada bantuan dari luar dan tidak dipersiapkan untuk membangun kembali kehidupannya.

Berdasarkan kunjungan langsung ke wilayah perbatasan Bangladesh tempat pengungsi Rohingya, menurut dia, pengungsi lama dan baru sama saja bergantung pada bantuan.

“Kalau dibiarkan hanya duduk sambil menunggu bantuan itu membangun kemiskinan struktural dan bisa menimbulkan stres,” ucap dia.

Untuk itu, selain berencana membangun 1.000 hunian sementara, ACT yang menyalurkan sumbangan dari rakyat Indonesia akan membangun pasar di 100 titik pengungsian untuk pemberdayaan ekonomi.

ACT juga sedang menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare untuk digunakan sebagai tempat peternakan, pertanian, dan perkebunan.

Pihaknya berharap dengan adanya pasar dan lahan tersebut, pengungsi Rohingya mampu hidup sendiri dengan berwirausaha.

“Untuk obat stres pengungsi ketika dilibatkan dalam pekerjaan. Hadirnya masjid harus dibangun juga untuk memberdayakan dari sisi agama,” ucap Ahyudin.

Pada Kamis (21/9), Indonesia telah mengirim 2.000 ton beras yang diberangkatkan dengan kapal kemanusiaan dari Terminal Petikemas Surabaya.

Bantuan tersebut merupakan bantuan kemanusiaan terbesar dari Indonesia untuk Rohingya. (Ant/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER