JAKARTA, SERUJI.CO.ID – PayTren bersama Grab tengah menjajaki kerja sama pengembangan bisnis, walaupun keduanya sama-sama belum mengantongi izin pembayaran uang elektronik (e-money) dari Bank Indonesia.
KH Yusuf Mansur, pemilik PayTren, dalam siaran persnya, Kamis (12/10), mengatakan kerja sama tersebut merupakan upaya PayTren mengembangkan bisnis dan ekspansi.
“Jadi bukan diakuisisi seperti kabar di pasar, tapi kerja sama pengembangan atau ekspansi,” ujar Yusuf.
Dalam kesempatan ini Yusuf Mansur berharap dalam jangka waktu dekat ini Paytren bisa mendapat izin dari Bank Indonesia, terutama perizinan di sektor e-money.
Paytren merupakan teknologi transaksi pembayaran yang dikembangkan PT Veritra Sentosa Internasional (Treni) milik Ustadz Yusuf Mansur.
Saat ini operasional PayTren tengah dibekukan sementara waktu oleh Bank Indonesia lantaran masih belum mengantongi izin, bersama penyedia jasa dompet elektronik lain seperti Bukalapak dan Tokopedia.
Bank Sentral pun meminta manajemen PayTren mengajukan izin agar bisa beroperasi kembali.
Adapun Grab adalah penyedia aplikasi transportasi “online” yang berbasis di Singapura. Grab sendiri memiliki aplikasi pembayaran uang elektronik bernama GrabPay.
Jangan-2 persaingan bisnis saja, Paytren diikuti ribuan muslim -takut kekuatan jamaah dibekukan, smtara GrabPay bebas operasional.
Klu ada yang maw gabung paytren atau maw tnyak2 paytren boleh wa ya…
085371026793