MENU

Wali Kota “Berprestasi dan Dicintai” ini, Akhirnya “Diterkam” OTT KPK Juga

Siapa menduga, Wali Kota yang lewat APBD nya mendapatkan penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara ini --Kota dengan Perencanaan Terbaik tahun 2017, ternyata justru diduga melakukan kongkalingkong bagi-bagi "fee 10%" dari proyek yang telah ditetapkan di APBD yang dinilai "Berprestasi" tersebut.

Eddy Rumpoko dikenakan rompi Orange KPK. 17/9/2017.

Selama 2 periode dipimpin Eddy, Kota kecil yang hanya memiliki luas sekitar 19,908 km2 dan penduduk hanya 211.298 jiwa (sensus 2014), memperlihatkan kemajuan yang pesat dan arah yang benar sebagai sebuah kota. Tidak hanya terlihat dari fisik kota yang terus berkembang, terutama destinasi wisatanya yang dikenal hingga ke manca negera, tapi juga diakui dengan berbagai penghargaan yang diperoleh Kota Batu selama dipimpin Eddy.

Sebut saja penghargaan sebagai Kota dengan kinerja terbaik, Anugerah Pangripta Nusantara dari Bappenas yang disabet sebanyak 2 kali, 2015 dan 2017, Penghargaan Kota Layak Anak 2017 dari Kementerian PPPA, Kota Kecil Terbaik se Indonesia 2015 oleh Indonesia Smart Nation Award (ISNA), Regional Marketeers Award 2016 dari Mark Plus, Anugrah Wisata Nusantara 2011 dari Pemprov Jawa Timur dan banyak lainnya, baik tingkat regional maupun Nasional.

Tidak hanya berupa penghargaan, kepuasaan warga Kota Batu selama dipimpin Eddy Rumpoko juga sangat tinggi. Berbagai terobosan ia lakukan agar warga Kota Batu turut merasakan dan menikmati kemajuan Kota.

Program-program digelontorkan untuk meningkatkan taraf hidup 211.298 warganya, seperti program santunan bulanan untuk para lansia, program sekolah gratis hingga SLTA, program jaminan untuk Ibu hamil hingga melahirkan, program bantuan tempat ibadah, dan lain sebagainya.

Data-data statistik juga tidak memungkiri kemajuan yang diperoleh Kota Batu selama dipimpin Eddy Rumpoko. Pertumbuhan ekonomi di daerah ini melejit meninggalkan kota-kota yang ada di Jawa Timur. Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kota Batu mencapai 8,03% meninggalkan pertumbahan Jatim di 5,9% dan nasional yang hanya 5,1%.

Kunjungan wisata ke kota yang dicanangkan Eddy dengan tagline ‘Kota Wisata Batu” (KWB) juga mengagumkan. Dari hanya 1 juta kunjungan wisata pada tahun 2007, dalam 2 periode pemerintahannya melejit hampir 4 kali lipat pada tahun 2016 menjadi 3,9 juta wisatawan. Tahun 2017 ini ditargetkan wisatawan yang menghabiskan waktu dan “isi kantongnya” di Kota Batu sebanyak 4,1 juta wisatawan, hampir 20 kali lipat jumlah penduduknya yang hanya 211.298 jiwa. Sebuah prestasi yang butuh kerja keras dan dukungan kuat masyarakat, tentunya.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

6 KOMENTAR

  1. Pejabat umumnya sudah memiliki apa yang diinginkan, Rumah, mibil, tanah ribuan bahkan hektar, kel, istri ( tercarat maupun blm), satu yang gak dimiliki yaitu
    RASA MALU !!!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER