MENU

Dari Jonru Hingga Pelontar Granat, Citra Polisi Semakin Gawat

Kembali mabes Polri klarifikasi bahwa video dan foto yang beredar adalah saat Polri masih bersama TNI dalam institusi ABRI, dan senjata pelontar granat itu sudah tidak dimiliki. Tapi kemudian muncul “analisa”, juga di sosial media, yang membuktikan bahwa pernyataan Mabes Polri adalah “tidak benar”, dibuktikan adanya “smartphone” yang terlihat digunakan dalam video/foto latihan Brimob tersebut.

Nampaknya kepercayaan masyarakat makin menurun akibat klarifikasi-klarifikasi Polri yang selalu terbantahkan tersebut.

Dan semakin gawat, sorotan masyarakat kepada Polri pada akhir pekan ini semakin tajam.

Sepanjang Sabtu (30/9) kemarin, tersiar kabar lewat pesan berantai yang kemudian diunggah juga ke media sosial tentang masuknya senjata berat, berstandar militer, di Bandara Seokarno Hatta (Soetta). Dan yang mengagetkan jumlahnya lebih dari 5000, yang membuat dugaan-dugaan apakah ini yang dimaksud lewat pernyataan Panglima TNI. (Soal Senjata Berat di Soetta, Polisi Akui Milik Brimob Setelah Sempat Membantah)

Sempat membantah, namun kemudian dikoreksi oleh Mabes Polri, bahwa memang polisi mengimpor senjata Peluncur Granat (SAGL) tersebut sebanyak 280 pucuk dan amunisi granat berjenis amunisi 40 mm, 40 x 46 mm round RLV-HEFJ sebanyak 5932 butir.

Dalam konferensi pers yang berlangsung hingga tengah malam, Komandan Brimob Polri Irjen Murad Ismail, katakan pelontar granat yang diimpor tidaklah mematikan, hanya senjata kejut. Namun dari penelusuran SERUJI spesifikasi dari amunisi atau granatnya yang berjumlah lebih 5000 tersebut, merupakan granat dengan daya ledak tinggi berstandar militer dan mematikan. (Polisi Katakan Pelontar Granat SAGL Bukan Senjata Pembunuh, Tapi Inilah Faktanya)

Nah ???

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

47 KOMENTAR

  1. Diera informasi seperti sekarang sangat dianjurkan kpd para pejabat utk bicara jujur, masyarakat sdh tambah pandai menilai, agar ybs tak kehilangan kredibilitas dimata publik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER