Belum diketahui secara pasti penyebab menurunnya penjualan sapi tahun ini. Menurut dia, ada dua faktor penyebab menurunnya penjualan sapi tahun ini, yaitu karena adannya sapi impor oleh pemerintah, dan maraknya penjualan online.
“Dua faktor itu jelas mempengaruhi penjualan hewan kurban, mungkin itu penyebabnya,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Siswandoko, penjual sapi lainnya. Ia mengaku memiliki 150 ekor sapi yang ia jual. Namun sampai saat ini baru 40 ekor yang terjual.
“Biasanya pada tahun-tahun sebelumnya, H-3 Idul Adha sudah terjual sekitar 85 ekor sapi. Tapi tahun ini menurun drastis,” ujarnya saat ditemui SERUJIÂ di jalan Adityawarman.
Bila tidak laku, pria asal Jombang ini mengaku terpaksa harus membawa pulang sapi dagangannya ke kampung. Bagi sapi gemuk, nantinya dagingnya akan dijual timbang (dipotong). Sedangkan sapi yang masih kurus, akan dirawat hingga memiliki berat badan sampai tujuh kuintal.
“Daging yang dipotong itu nanti akan dijual ke Jakarta,” kata bapak dua anak ini.
(Amal/Hrn)
Masih ada yg bilang ekonomi membaik..?