MENU

Bhoemi Poetra Menggoegat Ultimatum 7X24 Jam Patung Kwan Sing Tee Koen Sudah Dirobohkan

SURABAYA – Ratusan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang tergabung dalam aksi Bhoemi Poetra Menggoegat menggelar unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya, Senin (7/8).

Koordinator aksi Didik Muadi mengatakan unjuk rasa itu menuntut dibongkarnya patung Jenderal perang Cina Kwan Sing Tee Koen di Tuban.

“Kami berikan batas waktu 7 x 24 jam kepada pemilik untuk menghilangkan patung tersebut, kalau tidak kami yang akan turun sendiri merobohkan patung itu,” tegas Didik.

Menurut Didik patung setinggi 30 meter di kelenteng Tuban tersebut menunjukkan kecongkakan di tengah rasa kebangsaan dan serta menunjukkan perilaku intoleran yang jelas-jelas akan bisa memicu konflik horizontal. Selain itu, sosok Kwan Sing Tee Koen juga tidak berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Kami menolak pembangunan Patung Kwan Sing Tee Koen dan meminta dihilangkan dari Bumi Tuban Jawa Timur, karena patung itu menunjukkan penjajahan yang terulang di Indonesia serta tidak ada urgensinya bercokol di Bumi Pertiwi,” kata Didik.

Alasan baru digugatnya kasus tersebut sekarang, menurut Didik, dikarenakan selama setahun pihaknya masih mengumpulkan data-data sebelum memulai pergerakan. Saat peresmian, dia mengaku belum mengetahui bahwa patung tersebut ternyata tidak berizin.

“Waktu itu kita tidak tahu kalau tidak berizin, dan kalau kami bergerak pasti akan disalahkan. Setelah kami kumpulkan data-data baru bergerak karena patung itu sudah menyalahi aturan,” ujar Didik.

Kwan Sing Tee Koen
Patung Jendral perang China Kwan Sing Tee Koen sebelum ditutup kain dan setelah ditutup. (Foto: Istimewa)

Sebagai gantinya, ujar Didik, ormas dan LSM mengusulkan agar dibangun monumen para pahlawan yang pernah berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Hal tersebut tentu akan memberikan pendidikan tentang nasionalisme kepada anak-anak Indonesia,” ujarnya.

Aksi yang dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir pukul 12.30 WIB diikuti oleh sekitar 50 Ormas, organisasi kepemudaan dan LSM diantaranya; FKPI, PPM, Pemuda Pancasila (PP), KOKAM, Front Pembela Islam (FPI) Jatim, Komunitas Bambu Runcing Surabaya (KBRS), Front Pancasila, Rumah Pancasila, Front ALiansi Umat Islam Bersatu Jateng-DIY, Laskar Barisan Muda Klaten, Gerakan Pemuda Islam, PEKAT Jatim, KISESA Surabaya, PKW (Paguyuban Kerukunan Warga), SAS (Solidaritas Arek Suroboyo).

(IwanY/Efka)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

7 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER