GARUT, SERUJI.CO.ID – Ratusan warga yang tergabung dalam “Aliansi Limbangan Menggugat” berunjuk rasa di Alun-Alun Blubur, Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat, Jumat (23/2). Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Garut untuk menyelesaikan permasalahan di Garut Utara antara lain Pasar limbangan yang tidak kunjung selesai, peredaran minuman keras, dan penolakan pendirian pabrik di Desa Cijolang.
Ketua Aliansi Limbangan Den Dino, dalam orasinya mengatakan, penolakan pabrik di Cijolang karena dituding menabrak aturan.
“Hentikan dan batalkan semua kegiatan pendirian pabrik yang dituding menabrak aturan dan regulasi,” Kata Den Dino dalam orasinya, Jumat (23/2).
“Kemudian, selesaikan permasalahan Pasar Limbangan, dan perda yang sudah ada di Pemda Garut segera disosialisasikan, terutama untuk Kecamatan Limbangan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Desa (GMPD) Desa Cijolang, Imron Abdul Rojak, mengatakan, penolakan pabrik di Cijolang karena itu tidak sesuai dengan aturan, tanah yang labil, dan keberadaan pabrik akan mengganggu suasana akademik.
“Kami menolak karena tidak sesuai dengan aturan. Selain itu, Limbangan terkenal karena sejarah dan pesantrennya. Pendirian pabrik di Cijolang akan merusak warga Limbangan,” tandasnya.
“Apabila ada pendirian pabrik berdekatan dengan pesantren-pesantren ke religiusan suasana keagamaan dan pendidikan akan ancur-ancuran. Kami tidak anti pabrik, kami tidak anti asing, tapi kami anti pabrik yang tidak layak,” imbuhnya menegaskan.

Imron juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh-tokoh Limbangan dan Muspika Limbangan yang sudah mendukung aksi ini.
“Perlu disampaikan bahwa BPD, MUI, dan masyarakat terdampak sepakat menolak pembangunan pabrik di desa Cijolang,” ujarnya.
Aksi Limbangan Menggugat diakhiri dengan penandatanganan dalam spanduk putih oleh para aksi demo yang nantinya akan dibawa ke Pemda Garut. (RoniHD/SU05)