JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Forum Masyarakat Kepulauan Seribu (FMKS) mendesak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk mengevaluasi dan mendisiplinkan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disparbud) Provinsi DKI Jakarta, Eddy Junaidi.
Hal itu disampiakan FMKS menyusul acara ‘Oceanic Folk Festival Jakarta’ yang diselenggarakan Disparbud di pulau Tidung, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (21/9) lalu, yang mempertontonkan tarian erotis atau seronok.
“Menyayangkan kegiatan Dinas pariwisata dan budaya DKI Jakarta, khusus nya Sudin Kepulauan Seribu yang tidak sejalan dengan nilai-nilai etika, norma dan budaya kesopanan yang berlaku di masyarakat Kepulauan Seribu,” kata Koordinator FMKS, Rahmat Kardi dalam surat pernyataannya yang diterima SERUJI, Ahad (22/9).
Dijelaskan Rahmat pihaknya telah melakukan diskusi dengan masyarakat, ulama, dan para pemuda, dimana pada dasarnya mendukung seluruh kegiatan pemerintah DKI Jakarta yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di Kepulauan Seribu.
Namun, imbuh Rahmat, apa yang dipertontonkan dalam pergelaran tersebut tidak sesuai dengan masyarakat Kepulauan Seribu masih memegang teguh nilai-nilai agama dan adat kesopanan yang berlaku selama ini.
“(Oleh karena itu) Menyarankan Gubernur DKI Jakarta mendisiplinkan dan mengevaluasi pejabat dan SKPD terkait dalam hal ini Kadis Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta,” kata Rahmat.
FMKS juga meminta Bupati, Dinas budaya dan pariwisata DKI Jakarta dan Sudin Parbud Kepulauan Seribu dan SKPD lainnya melakukan evaluasi terhadap program pariwisata dan budaya yang sudah dirancang.
“Agar lebih sesuai etika, norma dan budaya bangsa serta melibatkan kearifan lokal yang ada di masyarakat,” tukasnya.
Acara ‘Oceanic Folk Festival Jakarta’ yang digelar di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu (21/9) malam, mendapatkan kritikan dari masyarakat. Pasalnya, di dalam rangkaian acara menampilkan bikini, keseksian dan lekuk tubuh wanita.
Dari foto dan video yang beredar luas di media sosial, acara yang digelar di Jembatan Cinta itu menampilkan enam perempuan dengan busana seksi. Keenam perempuan itu meliuk-liukan pinggulnya.