KEDIRI, SERUJI.CO.ID – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengungkapkan bahwa Indonesia menargetkan bisa berada pada peringkat 10 besar dalam Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada Agustus-September 2018.
“Untuk medali, ditarget pak Presiden 10 besar. Tapi, berapa medali, ‘event’ apa, siapa namanya, negara yang paling menyaingi, akhir Juni akan saya umumkan,” kata Menpora, di Kediri, Jawa Timur, Ahad (8/4).
Menpora yang hadir dalam acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan haul KH Abdul Madjid Ma’roef di Pondok Pesantren Kedunglo Kediri tersebut mengatakan, saat ini pemerintah masih fokus untuk penyelesaian venues yang akan digunakan untuk bertanding dalam ajang Asian Games 2018 tersebut. Diperkirakan, venues yang diperlukan bisa selesai awal Mei 2018.
Selain itu, saat ini juga masih fokus menyiapkan para atlet yang akan berlaga di Asian Games 2018. Mereka sedang konsentrasi menjalani latihan, sehingga saat bertanding ke depan siap dan bisa membawa nama baik bangsa.
“Yang sedang disiapkan adalah atlet yang akan bertanding di Asian Games 2018. Saat ini, atlet masih ikut pelatnas (pelatihan nasional), maksimalkan ‘sport science’ di masing-masing pelatnas,” ujar dia.
Ia juga sengaja hadir dalam acara peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Kedunglo Kediri tersebut. Selain silaturahmi, sekaligus dirinya berharap doa yang terbaik agar Asian Games 2018 berjalan dengan lancar.
“Butuh dukungan sekaligus doa serta spirit, karena mereka akan betul-betul bertanding, membawa nama harum Indonesia. Kekuatan rohani jadi fondasi penting bagi bangkit prestasi olahraga Tanah Air. Saya hadir untuk dapatkan pencerahan dan alhamdulillah dapatkan berkah,” katanya pula.
Menpora juga meminta restu dari pengasuh pondok agar dirinya bisa selalu istiqomah dalam mengemban amanat yang telah diberikan, sekaligus istiqomah dalam urusan kenegaraan ini, terutama di bidang olahraga dan kepemudaan.
“Beliau memberikan nasihat ilmu kepada diri saya untuk bersyukur sekaligus istiqomah dalam mengemban tugas kenegaraan ini, terutama di bidang olahraga dan kepemudaan. Bahwa, semua jadi penting, karena ilmu itu sangat dinamis,” kata dia.
Kegiatan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tersebut sekaligus dilakukan bersamaan kegiatan mujahadah kubro yang digelar oleh Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, Kota Kediri. Ribuan warga pengamal wahidiyah dari berbagai daerah memadati lokasi pondok itu, ikut acara tersebut.
Kegiatan tersebut mulai digelar 3-8 April 2018, dengan beragam kegiatan, seperti resepsi mujahadah dengan doa bersama, ekspo, kirab budaya wahidiyah, peresmian badan penyalur bantuan usaha modal, dan beragam kegiatan lainnya. (Ant/SU01)