JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengajak masyarakat di daerah-daerah dan universitas agar bisa mengundang calon-calon yang maju ingin di Pilpres 2019 untuk kontestasi ide. Dengan begitu, para calon bisa mengemukakan pandangan mereka terhadap daerah-daerah tersebut.
“Ayo, mulailah undang tuh calon-calon presiden, suruh mereka debat di daerah-daerah itu. Apa sikap capres itu bagi daerahnya masing-masing,” kata Fahri kepada SERUJI melalui pesan singkat, Jumat (5/1).
Dengan menggelar kontestasi ide, kata Fahri, semua akan terbuka bagaimana mau menyelesaikan masalah di daerah mereka masing-masing, seperti Bali, NTT, Maluku, dan Papua, dan apa janji mereka kepada rakyatnya.
“Semua buka dong. Apa sikap capres itu bagi Maluku Utara, apa sikap capres itu bagi Bali, apa sikap capres bagi NTT, bagi Papua. Bagaimana mau menyelesaikan masalah Papua, apa janji mereka kepada rakyat Aceh,” katanya.
Saat ini Fahri melihat adanya gejala bahwa publik sedang mencari-cari calon alternatif pemimpin baru untuk Pilpres 2019 mendatang, selain Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi.
“Kalau saya lihat survei-surveinya, justru publik masih mencari sosok pemimpin alternatif selain kedua tokoh tersebut,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Oleh karenanya, kata dia, belum tentu hanya figur Prabowo dan Jokowi sebagai petahana yang akan terpilih sebagai konstestan di Pilpres 2019 nanti.
“Memang, Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi menjadi kandidat capres 2019 teratas di setiap hasil survei. Tapi kan belum tentu,” ucapnya lagi.
Untuk calon-calon yang akan maju pada Pilpres 2019, Fahri menyarankan agar sebaiknya mereka melakukan kontestasi ide yang seharusnya sudah dapat dilakukan pada tahun ini. Termasuk Presiden Jokowi sebagai petahana, kata dia, dapat menyampaikan segala pencapaiannya selama menjabat kepada masyarakat.
“Harusnya awal 2018 ini sudah ada kontestasi ide. Maka saya menganggap bahwa kritik orang kepada Jokowi itu harus dijawab sebagai petahana. Beliau harus jawab secara baik dan mendalam supaya mulai ada perlombaan ide-ide,” tuturnya. (Herdi S/SU05)