SUKABUMI, SERUJI.CO.ID – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sukabumi, Jawa Barat menggelar aksi peduli Palestina terkait pemindahan Ibu Kota Israel ke Yerusalem.
“Kami mengecam langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Aksi yang kami lakukan ini sebagai bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina,” kata Ketua KAMMI Sukabumi Rinaldi Yusuf di sela aksinya, Sabtu (9/12).
Aksi protes dan kecaman pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem yang dilakukan aktivis KAMMI ini dimulai dari dari Masjid Agung Sukabumi yang kemudian long march ke sejumlah jalan protokol Kota Sukabumi seperti Jalan Suryakencana, Jalan Ahmad Yani, Jalan Zaenal Zakse dan Jalan RE Martadinata.
Aksi mahasiswa ini juga dikawal ketat oleh pihak keamanan baik dari Polres Sukabumi Kota maupun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi.
Dalam orasinya, Rinaldi mengatakan, pengakuan Trump terkait pemindahan Ibu Kota Israel tersebut dibarengi dengan pindahnya Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Langkah yang dilakukan orang nomor satu di AS tersebut juga bisa menyulut emosi negara lain dan juga merupakan salah satu bentuk zolim bagi umat Islam. Bahkan, penambahan wilayah ini merupakan bentuk pelanggaran hukum internasional.
“Kami mendesak negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menentang langkah presiden negara adidaya tersebut,” tambahnya.
Mahasiswa juga mengapresiasi langkah tegas pemerintah pusat yang telah melakukan protes serta mengecam upaya pemindahan ibu kota negara zionis tersebut. Serta turut serta membantu dan memperjuangkan rakyat Palestina agar terlepas dari penjajahan Israel.
Dalam orasinya, Rinaldi pun mengajak seluruh elemen masyarakat dunia khususnya Indonesia untuk melakukan protes keras kepada langkah sepihak Pemerintah AS tersebut. (Ant/SU02)
