MENU

Said Didu Ungkap Biaya Perjalanan Presiden Jokowi ke Garut Dibebankan ke BNI

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Mantan Sekretaris Kementerian (Sesmen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, M. Said Didu mengungkapkan biaya kunjungan perjalanan Presiden Jokowi ke Garut yang berlangsung hari ini, Sabtu (19/01), juga dibebankan ke bank milik negara, Bank BNI 46.

Hal itu diungkap Said Didu lewat akun twitter pribadinya, @saididu pada Jumat (18/1) malam.

“Lihat surat ini, Kementerian Desa pun ‘meminta’ BUMN @BNI menanggung kunjungan Presiden yang sepertinya kegiatan tersebut bukan acara @BNI,” tulis Said sambil melampirkan sebuah surat dari Kementerian Desa (Kemendes) yang ditujukan ke Bupati Garut.

Dalam surat tertanggal 16 Januari 2019 yang ditandatangani Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes tersebut, di poin 3 tertulis bahwa BNI 46 juga termasuk yang menyediakan fasilitas pada acara kunjungan Presiden Jokowi yang direncanakan berlangsung satu hari.

Ditegaskan oleh Said yang juga mantan stafsus Menteri ESDM saat dijabat Sudirman Said, bahwa penggunaan dana BUMN untuk kegiatan tersebut tidak dibenarkan.

“Dana BUMN tidak boleh digunakan untuk hal-hal seperti ini. Ayo mari kita awasi ‘sponsor’ BUMN yang melanggar aturan,” ujarnya.

Surat dari Dirjen Kemendes yang diunggah Said Didu di akun twitternya @saididu.

Said juga menceritakan pengalamannya saat masih menjabat di era Presiden SBY, bahwa Kementerian BUMN melarang pengunaan dana BUMN untuk kegiatan pemerintah.

“Saat Pak Presiden @SBYudhoyono dapat penghargaan internasional beberapa BUMN ingin buat iklan ucapan selamat tapi kita larang karena uang BUMN hanya boleh digunakan untuk kegiatan BUMN tidak boleh untuk kekuasaan dan biayai pemerintah. Bahkan perjalanan dinas staf Kem BUMN pun tidka boleh dari BUMN,” tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Kemendes maupun BNI 46 terkait surat yang diunggah Said Didud tersebut.

(ARif R)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

19 KOMENTAR

  1. ayo kemendes tanggapin pernyataan ini… biar jelas. soalnya slain kunjungan sy baca² blnja sabun/pewangi smpi ratusan, miliyaran rupiah.
    ms duit BUMN hbis pencitraan…acra potong rambut sgla…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER

KORUPSI KIRKIRAH

Tanpa Busana di Depan Kaca itu Sesekali Perlu

BPK adalah “KPK Yang Lain”