Ichsanuddin juga merujuk pada harga 9,36 persen saham Frepport yang dilepas ke PT Indocopper yang hanya bernilai US$400 juta.
“Maka 51% saham Freeport sama dengan US$2,18 miliar. Kemudian dengan menghitung suku bungan 2,5% pertahun selama 15 tahun maka harga optimal 51% saham PTFI adalah US$2,996 miliar,” jelasnya.
Ichsanuddin mengatakan angka US$2,996 miliar tersebut sama dengan perhitungan PT Inalum (Persero) yang menyiapkan belanja modal sebesar US$3 miliar sekitar 16 bulan lalu.
“Kenapa FCX (Freeport McMoran) yakin dengan harga US$3,85 miliar? Karena FCX yakin konsesinya akan diperpanjang hingga ke 2041. Dengan demikian, FCX sedang memberi pesan ke lantai bursa New York bahwa konsesinya akan diperpanjang. Akibat harga saham naik dan perhitungan diskonto untuk harga saham PTFI sebesar 51% adalah US$3,85 miliar. Siapa yang cerdas?” ujar Ichsanuddin lewat rilisnya di Jakarta, Jumat (13/7).
Baca juga:Â Inalum: Divestasi Freeport Harus Libatkan Pihak Lain
Sementara itu, Ekonom Senior Indef, Drajad Wibowo, mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah Indonesia sama sekali tidak menang dalam kesepakatan ini. Ia menegaskan pemerintah Indonesia kalah karena harus menerima harga saham sebesar US$3,85 miliar.
“Yang jelas, sejak lama Rio Tinto (pemegang hak partisipasi) pasang harga di US$3,5 miliar. Tidak mau nego. Indonesia akhirnya menyerah, terima harga US$3,5 miliar ditambah US$350 juta bagi FCX,” pungkasnya. (ARif R/Hrn)

Lepas dri amerika pindah ke cina
Pada lemebek sih pemerintahnya gak punya mental.
klo kamu bisa menutup freeport lakukan sana ,ajk pemerintah biar tau caranya ,,,
ini ni gak paham hukum tp komen.. kontrak internasional itu walo pejabat gak bisa suka suka tutup..
Betul.kontrak karya itu ada uu nya jadi tdk bisa siapapun presidennya utk sesukanya menutup freeport terkecuali masa kontraknya habis. Kontrak Freeport sebenar habis pd thn 2021 tapi sekarang kita membeli sahamnya dgn biaya besar bahkan perjanjiannya kontrak di perpanjang s/d 2041 . Freeport setuju karena merasa di untungkan dan hak pengelolaan tambang tetap freeport sebagai pelaksananya. Kira2 bagaimana pendapat anda baik utk kita atau sebaliknya. Jgn ini hanya di jadikan pencitraan menghadapi thn politik pilpres. Maaf bila ada tersalah kata ini pendapat pribadi.,( Catatan sebelum lengser Alm pak Soeharto memperpanjang kontrak Freeport s/ d thn 2021).jadi 3thn lagi habis masa kontraknya.
Saya ga begitu ngerti tentang politik, memang bagus Indonesia bisa beli saham Freeport sampai 51% tapi asal jangan pake duit utang, tambah blesek klo orang Jawa bilang.
Itumah namanya gali lubang tutup lubang.
Yg saya heran kenapa negara kita yg hrs beli ya?tanah2 kita..dia yg ngontrak ko jd kita yg beli?aneh
..kayak kita pnya rmh dikontrakin klo udh hbs masa kontraknya ya udh dibalikin..knp yg pny rmh hrs beli?tlg lurr..yg ilmunya sundul langit dijelasin…
Sayangnya akad kontraknya yg pertama sifatnya tdk bisa di hentikan, bisanya di perpanjang terus dan terus, sampai Freeport menilai tdk layak di teruskan, itulah yg saya tdk habis pikir, kontrak irasional kok di sepakati Indonesia. Indonesia paling jauh bisanya menambah kepemilikan saham Freeport itupun sayangnya terjadi kesepakatan saat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika melemah yakni 14 ribu per satu dolar Amerika. Dampaknya adalah harga saham yg super mahal
Ikut mikir niiiih pk hrto dulu prjnjian freport d setujui pra dpr gk yah kok smpe puanjang bgitu
Mantap
Wooohhhh….kalau pesimis terus napa nggak matek aja…..nggak mampu melihat sejarah….koplak nya kebangetan