JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mempersilahkan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) untuk melaporkan pada polisi terkait klaim GP Ansor adanya kelompok radikal yang memboncengi salah satu paslon dalam kontestasi Pilpres 2019.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo meminta GP Ansor membawa serta bukti yang kuat atas klaim mereka tersebut bukan berdasarkan asumsi semata.
“Iya dipersilahkan (untuk melapor) kalau memang memiliki fakta hukumnya,” kata Dedi sebagaimana dilansir Republika, Sabtu (12/1).
Disampaikan juga oleh Dedi, pihaknya belum mendapatkan informasi up-date terkait klaim yang disampaikan Ketua Umum GP Ansor saat bertemu dengan Presiden Jokowi tersebut.
Ditegaskan Dedi, Polri akan bekerja apabila menemukan perbuatan melawan hukum sesuai dengan fakta hukum. Polri juga selama ini berupaya untuk mencegah dan mengurangi risiko akan bahaya radikalisme dengan menggunakan pendekatan yang sangat lunak, yakni dengan berdialog dan silaturahmi ke seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: GP Ansor Temui Jokowi Laporkan Kelompok Radikal Terkonsolidasi Jelang Pemilu
“Polri akan bekerja apabila menemukan perbuatan melawan hukum dan memitigasi maksimal segala potensi kerawanan tentang bahaya radikalisme dengan pendekatan soft approach,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas didampingi pimpinan pusat dan wilayah se-Indonesia menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (11/1).
Disampaikan Yaqut bahwa dalam pertemuan tersebut ia memberikan informasi kepada Presiden Jokowi terkait banyaknya kelompok-kelompok radikalisme di beberapa daerah yang kini terkonsolidasi menjelang Pilpres 2019.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini, kelompok radikal tersebut bukan merusak Pemilu, tetapi menginduk dalam salah satu kontestan Pemilu untuk memasukkan agenda-agenda mereka. Adapun agenda dimaksud adalah mendirikan negara Islam, Khilafah Islamiyah atau minimal mereka mendirikan NKRI bersyariat. (Hrn)
Betul oak jgn mau diadu domba, blm tentu oak jokowi kepilih lagi
Kl gitu melPorkan diri sendiri dong…!
Maling teriak maling banci beser
Mereka sengaja ingin memecah belah umat#provokator
Bukti 1,5 M bagi rakyat udah cukup