SIDOARJO, SERUJI.CO.ID – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) tetap akan melibatkan unsur lain dalam membantu evakuasi dan pertolongan terhadap korban bencana, mengingat minimnya jumlah petugas BNPP yang ada di lapangan.
Hal itu disampaikan Kepala BNPP, Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito saat melakukan kunjungan kerja ke kantor BNPP Jatim di Juanda, Sidoarjo, Jumat (5/4).
“Kami tetap menggandeng unsur lainnya, termasuk di dalamnya TNI Polri,” kata Bagus Puruhito.
Selain melibatkan TNI atau Polri, BNPP atau yang sebelumnya dikenal sebagai Basarnas juga melibatkan swasta, termasuk pramuka.
Penambahan Petugas BNPP Diperlukan Tapi Butuh Waktu

Diakui Bagus, penambahan petugas memang diperlukan, namun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena harus melewati beberapa tahapan.
“Penambahan ini melalui proses yang tidak sebentar. Saya kira cukup memakan waktu. Dengan melewati pendidikan dan rekrutmen yang telah dilaksanakan,” jelasnya.
Bagus menyebutkan, dalam kunjungannya ke BNPPÂ itu pihaknya ingin meninjau kondisi petugas, peralatan, kemampuan operasi dan apa halangan ataupun capaian SAR di Surabaya.
“Ibu kota Jawa Timur ini, telah menjadi penghubung antara wilayah Barat dan Timur, sehingga lalu lintas laut dan udara sangat padat. Termasuk juga dengan kunjungan wisatawan yang terus bertambah, membutuhkan kesiapan personel dan peralatan prima,” jelasnya.
Dari laporan yang diterima, ungkapnya, untuk kantor di Surabaya memang membutuhkan sebuah jenis kapal lebih besar untuk bisa angkut petugas lebih banyak.
“Saat ini, Badan Pertolongan dan Pencarian Surabaya memiliki empat kapal, di antaranya satu ‘Rescue Boat’ yang difungsikan sebagai sarana angkut ‘rescuer’. Kapal ini memiliki ukuran 36 meter, dan kini sedang bersandar di dermaga Distrik Navigasi Tanjung Perak Surabaya,” terangnya.