MENU

Intensitas Perbincangan Isu PKI di Medsos Meningkat Tajam

Jokowi menjadi figur terbanyak yang disebut (di-mention), yakni sebanyak 25.552 tweets. Posisi ke dua disusul oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (16.988 tweets). Nama Soeharto kembali disebut sebanyak 6.647 tweets, serta Kivlan Zen 2.930 tweets.

Secara demografi, tutur Rustika, 37 persen netizen yangg merespons isu PKI berasal dari usia 26-35 tahun. Sisanya, usia 19-25 tahun sebanyak 28,2 persen, netizen berusia di atas 35 tahun sebanyak 25,3 persen.

Sementara itu, netizen yang berusia di bawah 18 tahun atau belum pernah merasakan tayangan wajib setiap tahun di televisi, turut berpendapat sebanyak 9,5 persen.

“Isu ini direspons di hampir seluruh wilayah di Indonesia, terbanyak di Jawa,” ujar Rustika.

Dalam kesempatan itu, Rustika menyebutkan, ada beberapa kelompok yang meramaikan cuitan PKI dengan segala variasinya. Masing-masing kelompok memiliki massa dan narasi yang berbeda-beda.

“Misalnya, narasi-narasi yang meyakini bahwa PKI mulai bangkit, ada yang merasa itu hanya kekhawatiran, ada narasi ajakan kembali menonton Film G30S/PKI, dan masih banyak lagi. Tapi memang soal film salah satu yang terbanyak dibicarakan,” ucap Rustika.

Perbincangan isu PKI, tutur dia, ada masanya. Menjelang September, intensitasnya pasti meningkat.

“Meski dalam riset 2016, isu PKI meningkat tajam justru tidak di September, melainkan Mei, Juni, dan Desember,” kata Rustika.

Membicarakan tentang intensitas, lanjut dia, artinya bicara tentang massa.

“Berapa banyak orang yang mau meresponsnya. Bicara tentang mereka yang meresponsnya, maka bicara tentang momentumnya. Adakah pemicunya? Seberapa besar pemicunya?”
Dalam riset di Twitter, menurut Rustika, pada 2016 isu PKI dibicarakan sangat tinggi di bulan Mei dan Juni, mencapai 70.588 tweet dan Desember 2016 sebanyak 79.912 tweets, yang berlanjut hingga Januari 2017.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

2 KOMENTAR

  1. aksi mennghasilkan reaksi. tiada asap kalau tiada api. kalau tidak ada informasi-informasi kebangkitan PKI, pasti tidak akan ada perlawanan terhadap PKI. Semakin PKI dibela-bela, semakin timbul perlawanan masyarakat, terutama TNI dan ummt Islam.
    anda mau apa…!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER