JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas meminta maaf atas timbulnya kegaduhan di tengah masyarakat akibat pembakaran bendera yang mereka yakini sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan yang terjadi, tetapi bukan atas pembakaran bendera HTI,” kata Yaqut dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (24/10).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini mengatakan, GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) tetap pada posisi menolak HTI dan simbol-simbol mereka. Karena itu, ia menegaskan tidak akan meminta maaf kepada HTI.
Terkait anggapan beberapa pihak bahwa yang dibakar anggota Banser dalam peringatan Hari Santri di Garut, Senin (22/10) pagi, adalah bendera tauhid bukan bendera HTI, Gus Yaqut mengatakan bahwa HTI sendiri pernah menyatakan itu bendera mereka.
“Dalam persidangan pembubaran HTI, juru bicara mereka menyatakan bahwa itu bendera mereka. Kalau saat ini mereka menyangkal, kami menduga ada upaya memanipulasi umat Islam,” katanya.
Bendera yang sama, imbuh Gus Yaqut, juga selalu digunakan HTI dalam kegiatan-kegiatan mereka, termasuk dalam kegiatan yang mendatangkan massa besar di Gelora Bung Karno.
Selain itu, Gus Yaqut mengatakan bendera HTI meskipun memuat bunyi tauhid, tetapi memiliki huruf-huruf Arab yang khas, sebagaimana bendera Negara Islam yang memuat tulisan tauhid dengan ciri khas huruf Arab tertentu. (Ant/SU01)
Sombong kali kau macam kau aja yg punya dunia ini terkutuklah engkau wahai para pembenci kalimat tauhid semoga Allah SWT mengazab engkau…….
Ucapan maaf yang tidak ikhlas.
Binatang kau…..
dajjal!!!
orang dungu…semoga Allah menistakan dia sebagaimana dia menistakan kalimat tauhid
Aamiin…
Aaniinn