JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) sepanjang tahun 2018. Dari total tiga aspek yang dinilai; Kebebasan Sipil, Hak-Hak Politik, dan Lembaga Demokrasi secara keseluruhan IDI naik dari 72,11 poin pada tahun 2017, menjadi 72,39 poin di tahun 2018.
“IDI tahun 2018 mencapai angka 72,39. Ini meningkat bila dibandingkan tahun 2017 yang persentasenya adalah 72,11 poin,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto dalam pemaparan data IDI tahun 2018 di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (29/7).
Jika dilihat dari masing-masing provinsi, diuangkapkan Suhariyanto ada sebanyak 20 provinsi mengalami peningkatan IDI dibanding tahun 2017.
“Provinsi Aceh mengalami peningkatan paling tinggi, mencapai 9,04 poin,” ungkapnya.
Peningkatan IDI 2018 di Provinsi paling barat Indonesia tersebut, kata Suhariyanto, terutama dipengaruhi Aspek Lembaga Demokrasi. Dimana, pada aspek ini ada peningkatan sebesar 16,20 poin jika dibanding tahun 2017.
Untuk diketahui, dalam aspek Lembaga Demokrasi dibagi lagi ke dalam 5 variable, yang terdiri dari; Pemilu yang Bebas dan Adil, Peran DPRD, Peran Partai Politik, Peran Birokrasi Pemerintah Daerah, dan Peran Peradilan yang Independen.
Di bawah Aceh, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kenaikan sebesar 6,81 poin. Kenaikan IDI di NTT ini disumbang terbesar dari Aspek Kebebasan Sipil yang naik 14,31 poin dibanding tahun 2017.
Berikut 20 Provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di tahun 2018;
