BANDUNG, SERUJI.CO.ID – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan pendidikan tinggi tidak sekedar jenjang studi, tetapi juga wahana mengembangkan riset untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Pendidikan tinggi bukan hanya jenjang studi. Riset dan inovasi yang dilakukan perguruan tinggi sangat penting, apalagi dalam situasi sosial yang penuh disrupsi dan dorongan Revolusi Industri 4.0,” ujar Nasir saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/5).
Oleh karena itu, sambung dia, perguruan tinggi harus lebih sensitif terhadap segala perubahan yang terjadi di masyarakat dan peka terhadap tantangan yang dihadapi.
Baca juga:Â Menristekdikti Cabut Gelar Akademik Empat Profesor
Dengan kepekaan tersebut, maka perguruan tinggi dapat secara cepat memberikan rekomendasi serta solusi untuk menjawab segala permasalahan.
Dia juga menambahkan kementerian yang dipimpinnya tersebut terus memperluas akses bagi lulusan sekolah menengah atas untuk memasuki pendidikan tinggi melalui pembukaan maupun peningkatan daya tampung di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS).
“Kami juga mendorong agar pengelolaan program studi diarahkan pada kebutuhan pasar”.
Sedangkan dalam rangka mewujudkan peningkatan mutu, Kemenristekdikti juga terus mendorong agar PTN dan PTS senantiasa mendongkrak mutu lembaga dan proses pembelajarannya.
“Tiga pilar ini, meliputi akses, relevansi, dan mutu, diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas,” tutur dia.
Sementara itu,Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Ali Ghufron Mukti mengatakan, pendidikan tinggi harus berperan untuk mencerahkan, menghasilkan sumber daya iptek dikti yang memiliki integritas dan berdaya saing agar bisa melakukan sebuah inovasi-inovasi mengubah bangsa ke arah keberbaikan.
Ghufron juga berpesan kepada para dosen untuk senantiasa mengingat tugas dan fungsi pokoknya, yakni untuk menginspirasi anak didik, dirinya sendiri, dan komunitasnya dalam membangun sebuah keberadapan baru di Indonesia melalui inovasi sains dan teknologi.
“Inovasi-inovasi harus terus didorong dan dikembangkan agar Indonesia menjadi negara maju. Kita harus menjadi negara yang terdepan dalam inovasi, serta negara yang memberikan solusi,” ungkap Ghufron.
Peringatan Hardiknas 2018, Kemristekdikti mengusung tema “Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia”. Pemilihan tema Hardiknas tersebut dilatarbelakangi oleh misi Kemristekdikti untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai agenda publik. Peringatan Hardiknas sendiri diperingati di Bandung dan Jakarta yang dimulai dari 2 Mei hingga 13 Mei 2018. (Ant/SU02)