Saya menyenangi gaya lukisan Van Gogh, yang sering disebut dengan genre ekspresionisme. Dalam gaya ini, yang dilukis tak hanya realitas fisik sebuah obyek, tapi juga emosinya, gairahnya, gejolak batinnya.
Emosi itu terasa dalam lukisan melalui tarikan kuas, permainan warna.
Di kemudian hari Van Gogh dianggap sebagai bapak ekspresionisme. Lukisannya menggunakan warna untuk mengekspresikan perasaan, emosi dan suasana hati.
Lukisan Van Gogh juga lebih menggunakan simbolisme, lebih abstrak dibandingkan lukisan realisme atau fotografis yang populer saat itu.
-000-
Di tahun 2022 ini, saya banyak berkenalan dengan aplikasi lukisan, dengan bantuan artificial inteligence.
Dengan ketrampilan teknis melukis yang elementer, sejauh memiliki konsep yang kuat, gabungan beberapa aplikasi lukisan itu dapat membantu.
Sayapun mengeskpresikan cinta ilahi melalui lukisan gaya Van Gogh. Berbeda dengan Van Gogh, saya tak mulai melukis dari kanvas yang kosong. Saya melukisnya di atas kanvas yang sudah bercorak dengan bantuan aplikasi lukisan.
Di atas lukisanpun, saya bubuhkan potongan puisi, yang menyatu dengan gagasan utama lukisan.