MENU

KH Bashori: Cari Imam Jangan Sekedar Enak Khotbahnya, Tapi Juga Benar Bacaan Qurannya

SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Pengasuh Pondok Pesantren Ilmu Al Quran Singosari, Malang, KH M. Bashori Alwi Murtadlo menngingatkan untuk tidak memilih Imam semata-mata karena khotbahnya bagus, namun juga haruslah yang bacaan Al Qurannya baik dan benar.

Hal tersebut disampaikan KH Bashori dalam perhelatan Gebyar Prestasi Al Quran dan pemberian Sahadah pada Wisudawan dan Wisudawati, Yayasan Khadijah Surabaya, di Jalan Ahmad Yani Nomor 2–4, Surabaya, Sabtu (10/3).

“Di beberapa masjid itu biasanya memilih Imam, Imam yang khotbahnya bagus luar biasa, tapi bacaannya salah, tetap berdosa. Yang tidak mengingatkan berdosa, mesti ada yang mengingatkan. Mohon maaf saya mengingatkan,” katanya.

Menyitir ungkapan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib, KH Bashori menjelaskan bahwa membaca al-Qur’an dengan tartil, dimaksudkan agar memperbagus bacaan huruf Qur’an dan mengetahui waqaf-waqafnya.

“Satu huruf al-Qur’an kalau dibaca benar, satu kali baca 10 kebaikan, kebaikan dunia dan akhirat,” lanjutnya.

Bagaimana jika salah, kiai yang sempat berguru pada Syekh Mahmud Al-Ayyubi dari Irak ini melanjutkan, bahwa ada dua macam kesalahan dalam membaca ayat al-Qur’an.

“Ada salah yang merusak makna, ada salah ringan. Salah yang merusak makna, seperti ‘alhamdulillah’ dibaca ‘alkamdulillah’ itu merusak makna, baik sendiri atau jadi imam atau jadi ma’mum batal sholatnya. Salah ringan, tidak merusak makna, tidak batalkan sholat,” jelasnya.

Ketua Umum Yayasan Khadijah Surabaya, Khofifah Indar Parawansa melegitimasi dawuh dari KH Bashori tersebut.

Mantan Menteri Sosial ini pernah menemui pengalaman yang sama tentang betapa pentingnya membaca ayat suci Al-Quran dengan cara baik dan benar atau tartil.

“Yang tadi disampaikan KH M. Bashori Alwi Murtadlo, bagaimana Imam-Imam masjid bacaannya bisa tartil. saya juga sering Subuhan dan Magriban disuatu daerah, sering saya temui, bacaan Imam kurang tartil,” katanya.

Mantan Wakil Ketua DPR RI tahun 1999 ini berencana melalui salah satu program Nawa Bhakti Satya yang akan dicanangkan jika menang pilgub Jatim 2018, ia hendak menganggarkan tunjangan khusus kepada Imam masjid di desa pinggiran.

“Kita ingin berikan bisharoh, tunjangan kehormatan bagi Imam masjid yang akan di tes lebih dulu bacaaan Al-Qurannya, bahwa memang bersangkutan itu sudah siap untuk jadi Imam masjid atau mushola, dipinggiran, di kepulau dan diberikan tunjangan pertahun 2 juta. Itu sudah ada di dalam Nawa Bhakti Satya,” katanya.

Selain itu, program Nawa Bhakti Satya juga akan memberi tunjangan kehormatan yang sama pada penghafal Al Quran atau hafids-hafidhoh.

“Kami akan berikan bisharo bagi penghafal Quran 2 juta setahun untuk 10 ribu hafid hafidho, laki-laki perempuan,” pungkasnya. (Luhur/Hrn)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER