YOGYAKARTA, SERUJI.CO.ID – Demi merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga Bumi Pertiwi, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Muhammadiyah akan menggelar Apel Kebangsaan Pemuda Muslim Indonesia. Kegiatan akan dilaksanakan pada Sabtu (16/12) di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta.
Acara tersebut rencananya akan dihadiri Presiden RI Jokowi, serta didukung dan difasilitasi oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan acara ini diikuti oleh 20.000 anggota Banser dan Kokam. Selain apel kebangsaan, ujar dia, pada acara yang mengangkat tema “Pemuda Hebat Jaga Bumi” ini juga ada beberapa kegiatan lain seperti olahraga, pelepasan pemuda tanggap bencana, gerakan menanam pohon dan lain sebagainya.
“Semoga inisiasi silaturahim ini sebagai upaya mendorong adanya ikatan hati dan membangun pemahaman bersama di antara pemuda Islam tanah air berjalan baik sebagai jawaban atas ujaran kebencian, saling hujat yang ada dan menggembirakan perbedaan untuk menyatukan,” kata Dahnil dalam pesan yang diterima SERUJI di Yogyakarta, Kamis (14/11)
Sementara itu, Wakil Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama, Hasan Sagala menyampaikan, GP Ansor selalu mendukung Kemenpora dalam rangka menyatukan seluruh pemuda Indonesia.
“Dengan adanya Apel Banser dan KOKAM ini sangat menginspirasi dan menyampaikan pesan sejuk pada kedamaian bangsa Indonesia khususnya dan seluruh umat Islam sedunia pada umumnya,” ujar Hasan.
Sebelumnya, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Asrorun Ni’am Sholeh telah melangsungkan rapat koordinasi di Istana Kepresidenan untuk mempersiapkan rangkaian acara dengan protokol Presiden.
Ni’am menjelaskan, Kemenpora terus mendorong ikhtiar nyata untuk mewujudkan kebersamaan dan ukhuwwah. Dia berharap, kegiatan ini sebagai wujud nyata upaya merajut tali persaudaraan kebangsaan.
“Ukhuwwah Islamiyah dan kerukunan intern umat termanifestasi dalam kebersamaan pemuda NU dan Muhammadiyaj sebagai elemen terbesar banga. Tempat di Prambanan sebagai manifestasi kerukunan antarumat beragama, dan kehadiran Presiden sebagai simbol kerukunan umat beragama dengan Pemerintah,” ujar Ni’am. (ArifKF/SU02)