Sebelumnya China mengatakan bahwa proses penjatuhan akan terjadi pada akhir 2017 tetapi proses itu ditunda, menyebabkan beberapa ahli menduga bahwa laboratorium luar angkasa itu sebenarnya sudah lepas kendali.
Tabloid China Global Times pada edisi Senin (2/4) menulis bahwa sorotan media di seluruh dunia tentang peristiwa ini mencerminkan rasa “iri” pihak asing terhadap industri luar angkasa China.
“Adalah hal normal bagi pesawat ruang angkasa untuk masuk kembali ke atmosfer, namun Tiangong-1 menerima banyak perhatian di antaranya karena beberapa negara Barat mencoba untuk mengganggu industri penerbangan yang tumbuh cepat di China,” katanya. (Ant/SU03)