BANDUNG, SERUJI.CO.ID – Kebiasaan sering menghangatkan makanan akan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama seringnya menghangatkan makanan saat momen Lebaran.
Direktur Utama Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dr Nina Susana Dewi meminta masyarakat agar mewaspadai terhadap kebiasaan tersebut.
“Kebiasaan kalau lebaran warga suka menghangatkan makanan seperti opor, tumis dan lain-lain lebih dari sekali karena itu bisa lebih nikmat, padahal itu tidak bagus untuk pencernaan. Jadi hal demikian harus dihindari,” katanya melalui telepon dari Bandung, Selasa (5/6).
Makanan, khususnya makanan bersantai yang dipanaskan selama berhari-hari, menurutnya bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau bahkan hingga keracunan makanan.
Ia menyebutkan selama memasuki masa libur lebaran jumlah pasien yang menderita gangguan pencernaan karena makanan yang dipanaskan terus menerus meningkat.
“Memang yang paling banyak (dirujuk ke UGD RSHS Bandung saat libur lebaran) kecelakaan lalu lintas, itu berdasarkan pengalaman tahun lalu. Tapi bisa juga karena faktor makanan itu seperti diare, keracunan makanan juga banyak,” jelas dia.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau warga agar memilih makanan yang sehat selama libur lebaran dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur agar terhindar dari penyakit gangguan pencernaan.
Selain itu, lanjut Nina untuk memberikan pelayanan terbaik selama libur lebaran RSHS Bandung juga menyiagakan 236 karyawan untuk pelayanan.
Mereka terdiri atas tenaga medis seperti dokter, perawat dan nonmedis terkait pelayanan akses kesehatan kepada masyarakat.
“Kami, insya Allah siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan selama libur lebaran tahun 2018 ini” katanya. (Ant/Su02)