TRIPOLI, SERUJI.CO.ID – Kepala Dewan Tinggi Negara Libya Khaled Al-Meshri, yang baru dipilih, pada Rabu (11/4) mendesak diadakannya pertemuan darurat dengan Parlemen Libya Timur guna mengakhiri perpecahan politik di negeri tersebut.
Al-Meshri mengatakan di dalam pidato yang ditayangkan televisi bahwa pertemuan dengan Ketua Parlemen yang berpusat di Libya Timur Agila Saleh adalah prioritas guna mempersatukan tim dialog kedua dewan di negeri itu.
Ia juga menyampaikan penyesalan mengenai terus memburuknya situasi keamanan dan ekonomi di negeri tersebut akibat kegagalan beberapa pihak untuk melaksanakan ketentuan dalam kesepakatan itu.
Parlemen Libya Timur, yang berpusat di Tobruk, tidak mensahkan kesepakatan politik yang ditaja PBB dan ditandatangani pada Desember 2015. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Dewan Tinggi Negara dibentuk.
Al-Meshri juga menyebut-nyebut perpecahan lembaga militer dan kedaulatan yang terus terjadi, yang mengakibatkan tak-berfungsinya kekuatan timbal-balik antara Majelis Permusyawaratan Rakyat (Parlemen yang berpusat di Libya Timur) dan Dewan Tinggi Negara.
“Sebagaimana kita sadari betapa seriusnya tahap ini, kami akan mengadakan kontak erat dengan semua pihak yang terlibat dalam penanganan kebijakan keuangan guna menghentikan dihambur-hamburkannya uang masyarakat,” katanya.
Al-Meshri menegaskan ia akan bekerja untuk mengaktifkan keadilan peralihan, dan menyerukan dilancarkannya upaya guna membentuk satu lembaga permanen.
Dewan Tinggi Negara Libya pada Ahad memilih Al-Meshri, pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan dan anggota Ikhwanul Muslimin, sebagai Kepala baru Dewan tersebut, untuk menggantikan Abdarrahman Swehli. (Ant/SU02)