Duka sempat merundung Faris karena salah satu teman pembuatan cleaner bernama Andrew meninggal dunia. “Sebagai bentuk penghormatan, akhirnya saya beri nama cleaner kami dengan Andrrows, itulah asal muasal merk ini,” ungkapnya.
Merk Andrrows ini pertama kali diluncurkan pada 1 Mei 2014 lalu dengan total produksi hanya puluhan botol saja. Namun, dalam periode dua tahun saja jumlah produksi perhari sudah jauh meningkat hingga 2.500 botol setiap hari.
“Awalnya kita test ke kolektor-kolektor sepatu dan hasilnya oke. Baru 1 Mei 2014 secara resmi kamu launching Andrrows ini ke pasaran, sampai sekarang,” terangnya.
Inovasi pun dilakukan pada produk Andrrows untuk membedakan dengan cairan pembersih buatan luar negeri yang sudah ada sebelumnya.
“Kita buat alami dan lebih baik karena di Indonesia kotoran sepatu lebih banyak, kita pakai virgine coconut oil dan aroma alami yang khas Anddrows,” ungkapnya.
Benar saja, inovasi dan keberanian Faris mengantarkannya meraih keuntungan yang luar biasa. Dalam sebulan, omset kotor pemuda dengan 19 karyawan ini mencapai angka Rp 100 juta, sungguh bukan bilangan yang kecil. (Hanif/Hrn)