“Sudah sebaiknya ada lembaga khusus bentukan pemerintah untuk menampung hasil donasi bagi korban perang dan penindasan,” sebutnya.
Seperti di Rohingya atau Palestina, dana yang terkumpul disalurkan kepada korban yang membutuhkan.
Dalam hal ini kata Mahyeldi, pihaknya akan serius untuk memberikan bantuan kepada korban di Rohingnya.
“Bahkan infak yang dikumpulkan pada Idul Adha, sebagian diberikan kepada pengungsi Rohingya yang mayoritas beragama Islam,” ungkapnya.
Akan tetapi, pihaknya siap menyalurkan kepada lembaga pemerintah bila instansi itu fokus dalam penanganan konflik di Myanmar tersebut.
“Ini bukan masalah agama apa, namun lebih pada perdamaian dan keselamatan semua umat, harus segera ada tindakan tegas,” ujarnya. (Ant/Hrn)