DUBAI, SERUJI.CO.ID – Uni Emirat Arab (UAE) pada Senin (11/12) kembali menegaskan dukungannya buat identitas Arab di Yerusalem dan status hukum kota tersebut, yang didirikan oleh konvensi internasional serta hak rakyat Palestina.
Status Yerusalem tetap menjadi inti proses perdamaian, yang menjadi pengendali utama kestabilan di wilayah itu, kata Sheikh Mohammed Bin Rashid Al-Makhtum, Perdana Menteri dan Wakil Presiden UAE.
“Yerusalem, dengan identitas Arabnya dan identitas agama serta sejarahnya, adalah tanah suci buat orang dengan bermacam kepercayaan,” kata pemimpin UAE tersebut.
Ia kembali menyampaikan posisi negerinya untuk mendorong kestabilan dan perdamaian yang langgeng di wilayah itu sementara menjamin hak rakyat Palestina dan Arab.
UAE tak mengakui Negara Israel, namun Israel memiliki wakil di International Renewable Energy Agency (IRENA) di Ibu Kota UAE, Abu Dhabi, sebab Israel adalah satu dari 180 negara anggota IRENA –yang bermarkas di Abu Dhabi.
Diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/12) mengumumkan pengakuan resminya atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memulai proses pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tindakan tersebut memicu kecaman luas serta keprihatinan di seluruh dunia. (Ant/SU02)