GARUT, SERUJI.CO.ID – Ribuan warga Garut dari sekitar 60 organisasi kemasyarakatan, turun ke jalan menggelar aksi damai bertema Bela Masjidil Aqsa, pada Jum’at (15/12).
Korordinator aksi H. Deni Mardiana, menjelaskan, aksi itu menentang pengakuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Padahal, kata Deni, pengakuan tersebut bertentangan dengan resolusi PBB dan kesejarahan negara Palestina.
“Aksi ini sebagai jawaban masyarakat Garut atas Donald Trump yang tidak mengindahkan resolusi PBB soal Palestina tersebut. Kita mengecam keras pernyataan Donald Trump dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membatalkan pengakuan Donald Trump,” ujarnya dalam orasinya.
Ia menambahkan, kaum muslimin Garut akan menjadi bagian dari gerakan internasional dalam membebaskan Yerusalem.
“Meskipun kaum muslimin Garut berada jauh dari Yerusalem, namun hati kita, doa kita, akan tetap menjadi bagian perjuangan kaum muslimin Palestina,” kata Deni yang juga Pembina PKS Muda Garut ini.
Peserta aksi Bela Masjidil Aqsa terdiri dari berbagai elemen ormas seperti Persis, Muhammadiyah, berbagai majelis taklim, G3, dan Aliansi 212.
Mereka berkumpul di Alun-alun Garut untuk kemudian long march menyusuri Jl. Cimanuk dan berakhir di DPRD.
Sambil membawa berbagai spanduk yang isinya pernyataan pembelaan terhadap Palestina, sebagian peserta aksi pun mengumandangkan shalawat.
Tiba di halaman DPRD, peserta aksi disambut oleh sejumlah anggota DPRD Garut. Di antaranya Asep D Maman, Enan, Tatang dan Karnoto. Bahkan keempatnya ikut berorasi di atas mobil terbuka mengecam pengakuan Donald Trump.
Aksi Bela Masjidil Aqsa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan dan pihak lain. (Roni HD/SU02)