MENU

Mirwan Ngaku Baru Belakangan Tahu Andi Narogong

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Mantan Wakil Ketua Bidang Anggaran DPR Mirwan Amir mengaku baru belakangan mengetahui nama Andi Narogong meski telah diperkenalkan oleh mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) yang kini menjadi terdakwa dalam perkara korupsi pengadaan KTP-el.

“Saya hanya ketemu terdakwa, saya tidak pernah kenal sama Narogong, itu saya tidak tahu Narogong itu, saya tahu Narogong setelah kasus ini. Saya memang dikenalkan dengan seseorang di ruangan itu, tapi saya tidak tahu itu Narogong, hanya kenalan. Itu saja,” kata Mirwan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (25/1).

Mirwan bersaksi untuk Setnov, terdakwa perkara korupsi pengadaan KTP-el yang merugikan keuangan negara senilai Rp2,3 triliun.

Dalam dakwaan Setnov disebutkan, terdakwa memanggil Andi Agustinus Narogong ke lantai 12 gedung DPR. Dalam pertemuan itu Setnov memperkenalkan Andi ke Mirwan Amir.

Mirwan mengarahkan Andi untuk berkoordinasi dengan pengusaha bernama Yusnan Solihin yang saat itu aktif sebagai Direktur PT Sucofindo dan menginginkan dibentuk perusahan gabungan untuk menentukan harga barang KTP-el.

Arahan Mirwan Amir tersebut kemudian ditindaklanjuti Andi Narogong dengan beberapa kali melakukan pertemuan dengan Yusnan Solihin, Aditya Suroso, dan Ignatius Mulyono di Tebet Indrayana Square (TIS).

“Pak Yusnan dan teman dari lama, dia mengatakan ada program e-KTP, dia megnatakan ‘Coba ketemu dengan terdakwa’, ya, sudah saya temui terdakwa. Saya dengarkan dia karena profesional, saya coba saja,” tambah Mirwan.

Namun Mirwan mengaku tidak ikut campur lagi urusan tersebut setelah pertemuan itu.

Sedangkan Yusnan Solihin yang juga menjadi saksi dalam sidang tersebut mengatakan bahwa ia sudah lebih dulu kenal Andi Narogong yang ingin membeli produk Cojen (salah satu jenis Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS)).

“Dia mau beli barang saya yaitu Cojen, dia mau pakai Cojen untuk proyek e-KTP, dia mengatakan juga kenal Setnov, Pak Gamawan, apalagi dia juga pakai mobil B 1 KTP, jadi memang dia kelihatan yakin betul dapat proyek ini tapi saya sebagai pengusaha harus cek dulu,” kata Yusnan.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER