MENU

Keluarga Besar NW Minta Polisi Usut Penghinaan Terhadap Gubernur NTB

MATARAM – Berita dugaan pelecehan terhadap Gubernur NTB yang dilakukan oleh salah seorang oknum warga keturunan, sampai juga di telinga keluarga besar Nahdlatul Wathan (NW) di Mataram. Organisasi keagamaan terbesar di NTB ini, pada hari Jum’at (14/4), menyelenggarakan rapat terbatas, di Sekretariat TGB Center, Jalan Langko Nomor 59, Dasan Agung Baru, Kota Mataram, untuk menyikapi isu yang berkembang dan  mulai menggelinding liar di masyarakat.

Rapat terbatas tersebut menghasilkan beberapa poin pernyataan sikap, salah satunya adalah meminta agar kasus pelecehan terhadap ulama yang juga Ketua Umum PBNW tersebut diproses secara hukum, untuk memberikan efek jera kepada pelakunya.

Surat pernyataan permintaan maaf Steven Hadisurya Sulistyo

“Mendesak aparat kepolisian KAPOLDA NTB, KAPOLRI untuk mengusut tuntas kasus pelecehan sekaligus penghinaan yang dilakukan oleh Steven terhadap ulama, Gubernur NTB panutan rakyat Indonesia khususnya Masyarakat NTB sampai selesai agar tidak menjadi kebiasaan yang akan diikuti oleh orang lain pada masa yang akan datang,” demikian bunyi pernyataan itu.

Berikut isi pernyataan sikaf keluarga besar NW secara lengkap yang diterima SERUJI, hari ini;

Melihat semakin berkembang dan menyebarnya berita terkait dengan kasus penghinaan terhadap TGB Dr M Zainul Majdi oleh seorang pengusaha muda bernama Steven Hadisurya Sulistyo maka, hari ini, Jum’at, 14 April 2017 segenap keluarga besar Nahdlatul Wathan mengadakan rapat terbatas di TGB Center Mataram untuk merumuskan pernyataan sikap terhadap kasus tersebut.

Adapun isi dari pernyataan sikap resmi dari Nahdlatul Wathan tersebut adalah:

1. Mengutuk keras pengihinaan Steven Hadisuryo Sulistiyo warga keturunan kepada ketua umum Dewan Tanfidziyah PBNW yang sekaligus Gubernur NTB TGB Dr. KH Muhammad Zainul Majdi apalagi penghinaanya bersamaan dengan menghina pribumi dan warga Indonesia.

2. Mendesak aparat kepolisian KAPOLDA NTB, KAPOLRI untuk mengusut tuntas kasus pelecehan sekaligus penghinaan yang dilakukan oleh Steven terhadap ulama, Gubernur NTB panutan rakyat Indonesia khususnya Masyarakat NTB sampai selesai, agar tidak menjadi kebiasaan yang akan diikuti oleh orang lain pada masa yang akan datang.

3. Indonesia harus bebas dari rasis dan tidak boleh satupun dan siapapun dia yang dibiarkan bebas hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika harga mati.

4. Gubernur NTB selama hampir 10 tahun menjadikan NTB sangat aman dan sikap toleransi antar ummat menjadi prioritas utama sehingga hampir tidak pernah terjadi riak-riak dan saling melecehkan antar kelompok dan etnis. NTB menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi semua etnis hidup berdampingan dan tidak pernah saling ganggu.

5. Keluarga besar NW NTB mendukung dan menyatakan sikap untuk menjaga marwah bangsa Indonesia ini dan Indonesia harus bebas dari RASIS.

 

EDITOR: Arif R

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER