SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah menyiapkan sejumlah materi yang dibuat oleh sejumlah panelis untuk Debat Publik Terbuka Pilgub Jatim putaran kedua yang digelar besok, Selasa (8/5).
Dalam debat kedua, ada empat panelis yang berasal dari akademisi telah membuat materi berdasarkan tema yang diusung KPU Jatim untuk dibahas dalam acara tersebut, yakni Ekonomi dan Pembangunan.
Divisi Perencanaan dan Data Komisioner KPU Jatim, Choirul Anam mengatakan terkait tema yang diusung, pihaknya telah bekerjasama dengan tim perumus yang berasal dari akademisi yang memiliki keahlian dibidangnya.
“Dari tema yang diusung kita bagi berdasarkan materi dari panelis, meliputi terkait kebijakan bidang pertanian, perkebunan dan perikanan, kebijakan Bidang Usaha Mikro, Menengah dan Koperasi, selanjutnya terkait kebijakan bidang penanaman modal dan investasi, kebijakan bidang infrastruktur dan prasarana wilayah,” ujar Choirul Anam, di Surabaya, Senin (7/5).
Dalam debat tersebut, lanjut Anam, juga akan membahas terkait kebijakan bidang pembangunan daerah kepulauan dan terpencil, kebijakan bidang pengembangan BUMD, kebijakan bidang energi sumber daya mineral, lingkungan dan kebijakan bidang kemaritiman, serta bidang tata ruang wilayah.
“Seperti yang kita sampaikan, kami melibatkan empat tim panelis seperti Arif Hoetoro (Universitas Brawijaya Malang), Mohammad Hasan (Rektor Universitas Jember), Nuhfil Hanan (Universitas Brawijaya Malang), dan Nurul Barizah (Universitas Airlangga Surabaya),” terangnya.
Anam mengungkapkan, untuk menghindari debat kusir seperti yang terjadi pada debat yang pertama, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah aturan yang berbeda dari sebelumnya.
“Kita juga akan mengatur terkait membatasi waktunya saat sesi Cagub maupun Cawagubnya saling tanya jawab, karena batasan sebelumnya tidak diperjelas,” tukasnya.
Seperti diketehui, Debat Publik Pilgub Jatim 2018 putaran kedua akan ditayangkan Live di dua stasiun televisi swasta; Kompas TV dan Metro TV. Acara debat akan dipandu oleh oleh Aiman Wicaksono dari Kompas TV dan Aviani Malik dari Metro TV. (Devan/Hrn)