MENU

Nilai Indeks Tendensi Konsumen DIY pada Triwulan III Tertinggi di Indonesia

JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) DI Yogyakarta mencatat, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Provinsi DIY selama Triwulan III-2017 tercatat sebesar 119,09. Posisi nilai ITK DIY tersebut berada di peringkat pertama, tertinggi secara nasional di atas Provinsi Papua Barat (118,14) dan Maluku (116,46).

Kepala BPS DIY, JB Priyono menerangkan, angka ini menggambarkan persepsi konsumen terkait dengan kondisi ekonomi DIY yang berada pada taraf optimis (ITK: 100).

“Artinya, kondisi ekonomi konsumen selama triwulan berjalan meningkat lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara level, optimisme konsumen selama triwulan III-2017 sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2017 yakni ITK sebesar 122,35,” ujar Priyono di Kantor BPS DIY pada Selasa (7/11)
.
Priyono menerangkan, membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong ketiga indeks penyusun ITK. Dia melanjutkan, indeks pendapatan tersebut dipengaruhi perubahan harga terhadap konsumsi, dan indeks volume konsumsi barang dan jasa semuanya berada pada taraf optimis dengan level yang hampir sama.

“Indeks pendapatan kini merepresentasikan perkembangan jumlah pendapatan yang diterima oleh konsumen rumah tangga selama triwulan berjalan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Nilai indeks ini tercatat sebesar 119,27 dan berada pada taraf optimis. Artinya, sebagian besar konsumen memiliki persepsi positif terkait dengan nilai nominal pendapatan yang diterima selama triwulan berjalan,” kata Priyono.

Priyono juga menjelaskan, hal itu karena mereka menerima pendapatan dalam jumlah nominal yang lebih tinggi/meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dia menyebutkan, di antaranya seperti momentum liburan sekolah, pergantian tahun ajaran baru, dan perayaan hari raya Idul Fitri masih mewarnai peningkatan aktivitas perekonomian yang berimbas pada peningkatan pendapatan usaha maupun upah yang diterima pekerja.

Menurut Priyono, rumah tangga tunggal yang didominasi oleh pelajar atau mahasiswa dan berstatus sebagai penerima pendapatan, menerima transfer pendapatan yang lebih besar selama triwulan III berjalan dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Pendapatan transfer ini untuk memenuhi keburuhan daftar ulang maupun biaya kuliah atau sekolah pada saat pergantian tahun ajaran sekolah,” ujar Priyono.

Sementara itu, nilai ITK yang terendah nasional pada Triwulan-III 2017 tercatat di Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat dengan nilai indeks masing-masing sebesar 101,97 dan 102,78. Semua provinsi di Pulau Jawa memiliki nilai ITK di atas level nasional.

BPS DIY
Indeks Tendensi Konsumsi Triwulan III-2017 menurut Provinsi di Indonesia. (Sumber: BPS DIY)

Priyono juga menjelaskan, ITK secara nasional selama Triwulan III-2017 tercatat sebesar 109,42 dan berada pada taraf optmis. Dia menerangkan, semua provinsi juga tercatat memiliki nilai ITK di atas 100 dan berada pada taraf optimis, meskipun levelnya cukup bervariasi.

“Secara umum, terdapat 14 provinsi yang memiliki nilai ITK lebih tinggi dari angka indeks nasional dan 19 provinsi memiliki nilai ITK lebih rendah dari angka indeks nasional,” kata Priyono. (ArifKF/SU02).

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER