Hasilnya, ternyata 95 persen warganet lebih memilih mendukung Anies Baswedan untuk membatalkan proyek reklamasi, dan hanya 3 persen yang memberikan dukungan pada LBP. Sementara sebanyak 2 persen tidak peduli mau dilanjut atau tidak proyek tersebut.
Apakah hasil ini mengejutkan? Kami tidak tahu, karena kami tidak punya ekspektasi apapun sebelum membuat survei ini. Makanya judul berita kami beri tanda tanya. Semoga tidak jadi polemik pro-kontra baru.
Survei ini berlangsung secara online di twitter selama 24 jam, dimulai dari tanggal 20 Oktober 2017 pukul 18.30 WIB hingga 21 Oktober 2017. Survei diikuti oleh 5.271 akun dan hingga hari ini, Senin (23/10) telah di Retweet sebanyak 604 kali dan di Like sebanyak 286 kali.
Survei…
Menurut anda, langkah siapakah yang benar dan patut didukung terkait Reklamasi Teluk Jakarta?— SERUJI (@serujinews) 20 Oktober 2017
Apakah survei ini bisa menggambarkan fakta sebenarnya yang terjadi di dunia nyata? Tentu tidak, karena tidak bisa dijamin akurasinya berhubung ini hanya survei online yang samplingnya tidak terdata serta metodologinya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Namun mungkin hasil survei ini bisa menjadi “triger” bagi lembaga-lembaga survei untuk mencari tahu pendapat warga Jakarta, apakah mereka membutuhkan proyek reklmasi tersebut atau tidak. Apakah mendukung Menkosaurus -maksud kami Menko Maritim, atau mendukung Gubernur baru Jakarta Anies Baswedan mewujudkan janji-janjinya agar tidak muncul nanti koor nyanyian “Janji Tinggal Janji”.
(Efka, ARif R)
Tolak Reklamasi…!!!
Reklamasi merupakan kolonisasi terselubung yang diselubungi oleh LBP dan kroni-kroninya. Reklamasi ancaman terhadap keamanan negara dan NKRI. Pendukungnya adalah pengkhianat negara.
Gempur terus tembok reklamasi itu. Hingga saatnya akan runtuh oleh ombak kecil dari pantai jakarta. Ini bukti kesombongan tdk selamanya berjaya. Semakin digoreng, semakin kelihatan siapa benar siapa salah.
Kosa kata baru itu adalah MENKOSAURUS