MENU

Ratusan Warga Sultra Gagal Umrah Karena Terkendala Rekam Biometrik

KENDARI, SERUJI.CO.ID – Ratusan warga Sulawesi Tenggara (Sultra) asal Kota Baubau, Raha, Kolaka, Bombana, dan Kota Kendari gagal bertolak ke Tanah Suci untuk beribadah umrah.

Penyebabnya bukan lantaran warga Sultra itu menggunakan travel abal-abal atau ilegal, tetapi lebih karena visa yang digunakan tidak dilengkapi berkas rekam biometrik. Akibatnya, pihak imigrasi bandara Soekarno-Hatta Jakarta tempat mereka berangkat tidak memberikan izin.

“Saya kecewa, padahal untuk umrah kali ini sudah kami siapkan sejak 3 tahun lalu, sehingga bisa mengajak 5 anggota keluarga,” ujar pengusaha ikan asal Kolaka Utara, Ambo Tang (55), Jumat (28/12).

Kawan Ambo Tang, Syarifuddin (57), juga kecewa, tetapi ia mengaku akan memanfaarkan pemulangan uang umrah dari Jakarta untuk kembali umrah pada pertengahan 2019 melalui travel umrah di Kendari.

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Urusan Haji Kanwil Kemenag Provinsi Sultra, Ir La Maidu M.Pd, berkas rekam biometrik merupakan persyaratan baru yang diberlakukan pemerintah Arab Saudi kepada setiap jemaah haji dan umrah.

“Peraturan itu baru sekitar 2 minggu berlaku, tetapi sudah menyusahkan banyak jemaah yang ditolak masuk Saudi Arabia karena tidak melengkapi visanya dengan rekam biometrik,” ujar La Maidu.

Baca juga: 15 Tahun Jadi Marbot, Pria Ini Dapat Hadiah Umrah dari Kapolda Jabar

Karena itu pihak Kanwil Kemenag Sultra, kata La Maidu, sudah mengusulkan agar Kementrian Agama di Pusat segera melobby pihak Kerajaan Saudi Arabia supaya kebijakan rekam biometrik itu difokuskan untuk jemaah haji reguler saja, sedangkan jemaah umrah diberi kebijakan khusus.

“Banyak jemaah umrah di Sultra yang datang dari pedalaman, jauh dari Kota Kendari, sehingga menyulitkan mereka kalau mau rekam biometrik ke kota besar seperti Makasar. Ongkosnya mahal,” katanya.

Sampai pekan ini, kata La Maidu, pihak Kanwil Kemenag Sultra belum dapat petunjuk dari Pusat bagaimana menyikapi jemaah umrah yang akan ke tanah suci, apakah rekam biometrik bisa dilakukan di Kendari atau harus ke Makasar atau di Jakarta.

“Saya yakin pemerintah Saudi Arabia akan membantu kemudahan kemudahan jemaah umrah asal Indonesia, termasuk dari Kendari,” pungkasnya. (AH/SU05)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER