JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa korban saat terjadi kerusuhan pada 21-22 Mei hingga Kamis (23/5) ini pukul 11.00 WIB mencapai 738 orang, dengan delapan orang diantaranya meninggal.
“Mereka sudah mendapat penanganan kesehatan di rumah sakit sekitar wilayah,” katanya saat berkunjung di kawasan Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (23/5).
Ia menjelaskan bahwa 738 korban tersebut terbagi atas diagnoasa non-trauma sebanyak 93 orang, luka berat 79 orang, 462 orang dengan luka ringan, 8 orang meninggal dunia, serta 96 orang belum mendapatkan keterangan.
Anies mengatakan bahwa warga yang paling banyak menjadi korban adalah sekitar umur 20 hingga 24 tahun, yakni sebanyak 294 orang, sedangkan warga di bawah usia 19 tahun sebanyak 170 orang.
“Jumlah anak-anak muda cukup banyak di sini,” katanya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan akan menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki penyebab kematian pada 8 orang tersebut dan meminta masyarakat untuk turut serta memantau aksi yang berakhir ricuh kemarin.
“Prosesnya kita percayakan ke kepolisian untuk melakukan penyelidikan, sedangkan data korban ada di rumah sakit kita,” ujarnya.
Anies mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga terhadap pihak-pihak yang menyebabkan kericuhan terjadi.
“Kalau aksi damai berjalan dengan baik tapi ada pihak-pihak yang melakukan kerusuhan ini yang harus kita pantau,” katanya.