PEKANBARU, SERUJI.CO.ID – Setelah sebelumnya sempat menyampaikan ke publik akan melaporkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ke Polda Riau atas tuduhan pencemaran nama baik pada hari ini, politikus PDI Perjuangan, Kapitra Ampera kemudian membatalkanya.
“Ketua umum saya mengingatkan untuk harus menghormati Pak SBY secara proporsional karena beliau adalah mantan kepala negara. Saya juga diingatkan, jangan melawan kekerasan dengan kekerasan,” kata Kapitra, Ahad (16/12).
Setelah mendapatkan peringatan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Kapitra pun akhirnya melunak dan menunda niatnya untuk melaporkan SBY ke Polda Riau.
“Karena ada perintah itu, saya tunda dulu, nanti kita rapatkan dulu dengan partai di DPP hari Selasa. Nanti tergantung putusan partai, kalau saya sih siap untuk melaporkanya,” ujarnya.
Baca juga: Kapitra: SBY Ajak Berpolitik Santun, Tapi Yang Ia Lakukan Bertentangan
Namun demikian, kedatangan Kapitra ke Polda Riau pagi ini, justru melaporkan hal lainnya yang tidak terkait dengan ucapan SBY. Ia melaporkan ke polisi terkait satu balihonya yang dipasang di Jalan Diponegoro juga dirusak oleh orang tidak dikenal.
“Hari ini saya laporkan baliho saya yang dirusak orang tak dikenal, di Jalan Diponegoro,” katanya.
Sebelumnya, perusakan baliho dan spanduk “Selamat Datang SBY” serta bendera Partai Demokrat terjadi pada Sabtu (15/12) dini hari.
Pihak DPD Demokrat Riau bersama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anggota elite partai Demokrat lainnya langsung turun ke jalan menyaksikan satu persatu atribut yang dirusak, Sabtu (15/12).
SBY merasa perbuatan merusak atribut partai itu sama saja dengan menghina dirinya sebagai pribadi dan pimpinan partai.
“Saya ini bukan capres, saya tidak berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi. Saya sebagai pemimpin Partai Demokrat berikhtiar dan berjuang dengan cara-cara yang baik, yang amanah, sesuai dengan yang diatur dalam konstitusi dan UU, sayangnya kenyataan ini yang kami dapatkan,” tutur SBY.
Meski SBY tidak menyebut nama partai, namun pernyataan SBY ini dianggap kubu petahana seolah-olah ditujukan kepada partai pro Jokowi. Sehingga PDI Perjuangan melalui politisi nasionalnya, Kapitra Ampera, membantah pernyataan SBY ini.
“Kami menolak sangat keras atas apa yang disampaikan SBY. Kami tidak pernah melakukan perbuatan yang disinyalir dilakukan oleh PDI Perjuangan tentang adanya pencopotan atribut SBY dan Demokrat,” kata Kapitra dalam konferensi persnya di Pekanbaru, Sabtu (15/12) malam. (SU05)
Kapitra paket pollitik gendruwo