BOGOR, SERUJI.CO.ID – Angin puting beliung melanda wilayah Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (6/12) sekitar pukul 15.30 WIB. BMKG Stasiun Klimatologi mencatat kecepatan angin mencapai 30 knot (50 kilometer per jam).
Akibat hantaman puting beliung, ratusan rumah warga di empat kelurahan di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, dilaporkan rusak.
“Data sementara ada 770 rumah yang rusak, baik berat maupun ringan. Terbanyak di Kelurahan Cipaku, Pamoyanan, Batu Tulis, dan Lawang Gintung.” kata kata Camat Bogor Selatan, Sujadmiko saat ditemui di Cipaku, Kamis (6/12) malam.
Ia mengatakan, kerusakan rumah warga didominasi pada bagian atap yang diterbangkan puting beliung.
Terjangan angin puting beliung yang menerbangkan ratusan atap rumah warga bisa dilihat dalam sebuah video yang diunggah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam laman Twitternya.
Kencangnya angin puting beliung yang menerbangkan atap rumah di 4 kelurahan Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Diperkirakan jumlah kerusakan rumah cukup banyak karena daerah terdampak padat penduduk.
Waspadalah pohon & papan reklame/baliho tumbang saat cuaca seperti saat ini. pic.twitter.com/oZF9A8qnOl
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 6, 2018
Beberapa warga yang rumahnya rusak diungsikan sementara di masjid-masjid terdekat. Total ada sekitar empat masjid yang kini ditempati warga seperti di Kelurahan Cipaku, Batu Tulis, dan Lawang Gintung.
“Kami juga sudah mendirikan posko dengan tenda bantuan Polresta Bogor untuk memudahkan mobilisasi bantuan dan informasi warga,” katanya.
Angin puting beliung juga menyebabkan pohon tumbang di sejumlah titik. Pohon itu menimpa kendaraan.
Di depan ruko di Jalan Batutulis No 110, ada 6 kendaraan yang ringsek akibat tertimpa pohon. Di titik kedua, di Jalan Siliwangi No 59, ada mobil Carry bernomor polisi F-1371-CH yang juga ringsek berat tertimpa pohon kenari.
Suasana porak-poranda juga tampak di Jl Saleh Danasasmita yang berlokasi tidak jauh dari Stasiun Batu Tulis.
Sementara itu beberapa warga masih bertahan di luar rumah, dan ada juga yang memilih mengungsi di rumah saudara terdekatnya. (SU05)
