SERUJI.CO.ID – Warna hitam memang menjadi ciri khas bila anda ingin tampil glamor. Itu pula yang ditampilkan oleh perancang Dwi adi Kusuma dalam koleksinya yang bertema De Dare. Menurut desainer yang tergabung dalam APPMI ini, De Dare berasal dari bahasa Sasak yang berarti gadis.
“Saya terinspirasi oleh gadis Sasak yang enerjik dan tangguh. Karena itu banyak cutting saya yang terlihat tegas,” ujar Dwi.
Walau Sasak yang terkenal dengan tenun, Dwi juga berani menggebraknya dengan batik Solo yang klasik. Dalam delapan rancangan yang ia tampilkan di event Surabaya Fashion Parade pada Sabtu (5/3) Dwi juga menampilkan koleksi dengan warnawarna monokrom seperti hitam dan putih. Sedangkan motif yang diusung juga banyak berupa garis dan kotak dipadu polos. .
“Inspirasi saya memang dari suku Sasak, tapi, kali ini, saya menggunakan batik Solo dengan warna-warna dominan hitam,” katanya.
Dikatakan Dwi, warna hitam dan putih memberikan kesan lebih elegan dan tangguh seperti gadis Sasak. Warna hitam juga merupakan warna dari pakaian sehari-hari di Suku tersebut.
“Untuk bahan, saya memakai tule, ducces , silk dan batik tulis solo. Sedangkan cuttingnya A line,” ucap wanita yang juga telah menerbitkan beberapa buku fashion ini.